Diskusi Buku "Mematikan Dosa" | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Diskusi Buku "Mematikan Dosa"


Bab 5 -- Pertanyaan 1

Dalam bab kelima ini, penulis menjelaskan tentang lima hal yang bukan merupakan makna mematikan dosa. Apakah Anda pernah terjatuh dalam pemikiran tersebut? Bagaimana Anda bisa terlepas dari jebakan tersebut?

Komentar: 

Parulian Simarmata: Saya sudah menyadari hal ini sebelumnya dan saya tidak terjebak dalam hal ini, walaupun saya sudah berusaha untuk seturut dengan Kristus dipertobatan saya. Walaupun diperbuatan dan tingkah laku saya sudah bertumbuh hari demi hari semakin kristiani tetapi tetap saja dosa menyerang hati dan pikiran saya untuk keinginan duniawi kedagingan. Dosa selalu menyerang dari sisi hal-hal atau apa-apa yang berupa kesenangan saya, walaupun saya sudah berusaha untuk mematikannya tetapi siang malam hati dan pikiran saya selalu untuk kembali terjun untuk merasakan kembali kesenangan itu. Cara saya untuk melepaskan atau menangkal serangan/jebakan ini adalah saya mendengar suara hati saya, kalau itu untuk kemuliaan Tuhan berarti itu suara Roh Kudus dan saya melakukannya, Bila hal itu tidak untuk memuliakan Tuhan berarti itu suara iblis yang menjerumuskan kedalam dosa maka saya tolak dan tidak melakukannya. Saya merasakan pertolongan Roh Kudus selalu didalam melawan godaan dosa yang menyerang. Dan ini saya ajarkan ke Anak Sekolah Minggu di kelas saya untuk peka mendengar suara Roh Kudus didalam hati dan menolak suara iblis yang tidak bertujuan untuk memuliakan Tuhan. Pastilah suara hati akan keluar sebelum kita berbuat. Saat menjelaskannya saya perhatikan Anak Sekolah Minggu, bahwa mereka menyimak dengan seksama akan kesaksian hidup yang saya bagikan. Semoga menjadi kenyataan/terwujud di dalam kehidupan Anak Sekolah Minggu yang saya didik.

Suratman Aripin: Dari ke-5 penjelasan penulis yang bukan merupakan makna mematikan dosa, saya pernah memliki konsep bahwa sudah mencabut dosa dari dalam hati saya. saya berpikir saya sudah menang atasdosa tersebut dan tidak mungkin jatuh lagi sehingga saya menjadi kurang waspada dan akibatnya saya terjatuh lagi, padahal Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa kita belum sempurna. Lalu konsep saya yang keliru mengenai mematikan dosa adalah saya tidak melakukan dosa karena rasa takut akan akibat dosa. Saya diingatkan kalau saya tidak melakukan dosa bukan karena ada/takut akibat dosa, tetapi merupakan suatu hal yang wajar sebagai orang yang sudah menerima pengampunan dan didamaikan dengan ALLAH BAPA.

Sumber Buku: 

Owen, John. Mematikan Dosa. Surabaya: Momentum

Moderator: Theresia S. Setyawati

Komentar