Feed aggregator | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Feed aggregator

SABDA Youth Learning Center Maret 2025: Pengorbanan dan Penebusan

RSS Blog SABDA - 14 May, 2025 - 10:00

Hai, Sahabat SABDA! Bersyukur sekali bisa kembali menyapa dan berbagi cerita dengan Sahabat SABDA! Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman luar biasa dari Youth Learning Center (YLC) edisi Maret yang telah berlangsung pada 17–20 Maret 2025. Tema yang kami bahas adalah Sacrifice & Atonement (Pengorbanan dan Penebusan). Puji Tuhan, sebanyak 27 peserta terlibat dalam YLC Maret. Sebagai fasilitator, saya sangat bersyukur bisa mengenal dan berdiskusi bersama teman-teman youth dari berbagai latar belakang. Diskusi YLC ini berlangsung selama empat hari, dan setiap harinya penuh dengan insight baru dan semangat untuk berdiskusi.

Diskusi diawali dengan menonton video dari The Bible Project yang berjudul Pengorbanan dan Penebusan. Peserta diajak menelusuri bagaimana dosa merusak hubungan manusia dengan Allah. Dalam Perjanjian Lama, Allah menetapkan sistem pengorbanan hewan sebagai simbol penebusan. Namun, dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus datang sebagai korban yang sempurna. Melalui salib dan kebangkitan-Nya, Ia mematahkan kuasa dosa dan memberi keselamatan kepada siapa pun yang percaya. Baptisan dan perjamuan kudus kini menjadi lambang kasih dan karya penebusan Kristus.

Pada hari kedua, peserta diberi tugas untuk mencari bahan multimedia seputar pengorbanan dan penebusan dari berbagai sumber. Hasilnya sangat beragam, ada yang berbagi konten khotbah, video refleksi, grafis, dan berbagai konten media sosial. Bahan-bahan ini dapat memperkaya diskusi dengan peserta saling menanggapi. Hari ketiga, kami kembali menyimak video dari The Bible Project yang berjudul Mesias. Peserta diajak merenungkan bagaimana nubuat tentang kedatangan Mesias digenapi dalam pribadi Yesus Kristus. Ia adalah Raja yang dijanjikan, tetapi datang sebagai Hamba yang menderita dan menggenapi rencana keselamatan Allah. Sebagai penutup, pada hari ke-4, peserta kembali ditantang untuk mencari konten digital yang relevan dengan tema Mesias. Hasil pencarian peserta sangat beragam, mulai dari konten-konten di Instagram, TikTok, hingga Podcast rohani. Nah, pada hari terakhir, kami mengadakan Appreciation Night yang dilakukan secara live di Instagram @sabda_mlc. Dalam acara ini, kami mengapresiasi rekan-rekan yang telah berkomitmen mengikuti diskusi hingga selesai.

Secara keseluruhan, diskusi dalam YLC Maret 2025 jadi momen pembelajaran yang seru, interaktif, dan penuh makna. Bagi Sahabat SABDA yang belum sempat ikut, jangan lewatkan YLC pada bulan-bulan selanjutnya. Sampai jumpa dalam YLC berikutnya, Sahabat SABDA! Tuhan Yesus memberkati!

Shema — Awal yang Menjadi Panggilan

RSS Blog SABDA - 13 May, 2025 - 10:00

Saya bersyukur karena pada 24 – 27 Februari 2025 menjadi momen yang sangat spesial. Selain mengusung tema yang kuat Shema, momen ini juga menandai resminya peluncuran perdana diskusi SABDA Youth Learning Center (YLC).

Sebagai bagian dari tim YLC, saya ikut terlibat dalam persiapannya. Saya merasa seperti sedang membuka lembaran baru: ruang belajar untuk generasi muda yang rindu bertumbuh dalam iman, bukan hanya secara pengetahuan, tetapi juga dalam ketaatan kepada Tuhan.

Tema perdana, Shema, bukan sekadar kata asing. Ini adalah panggilan. Dari Ulangan 6:4-5, kita diajak bukan hanya “mendengar” dengan telinga, tetapi merespons dengan hidup. “Dengarlah, hai Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”

Sebelum diskusi dimulai, dibagikan video singkat berdurasi sekitar 1 menit dari The Bible Project yang berjudul Shema di WAG. Dari video tersebut, saya mulai bertanya: Apakah saya benar-benar mendengar suara Tuhan? Atau, hanya membiarkan firman-Nya lewat begitu saja? Video itu membuat diskusi pada hari pertama menjadi sangat mengena: pada era digital yang bising, bagaimana kita bisa menjadi generasi yang mendengar Tuhan dengan sungguh-sungguh?

Diskusi hari kedua dan ketiga membawa kami masuk lebih dalam lagi. Diskusinya ringan, tetapi bermakna dan menggugah kami untuk tidak hanya “mendengar”, tetapi juga melakukan — mulai dari hal kecil, seperti saat teduh yang konsisten dan memiliki keberanian untuk bersaksi di tengah komunitas. Yang saya sukai, diskusi ini tidak “menggurui”. Kami belajar bersama, saling mendengar, dan membangun.

Salah satu momen yang paling saya ingat adalah saat seseorang berkata, “Shema itu bukan tentang hafal firman Tuhan, tetapi hidup dalam firman Tuhan.” Kata-kata ini seperti cermin — mengingatkan saya bahwa relasi dengan Tuhan bukan soal teori, tetapi tindakan nyata. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari awal perjalanan SABDA YLC ini. Bukan hanya karena temanya yang kuat, tetapi karena saya sadar: inilah komunitas yang saya butuhkan. Komunitas yang mendorong untuk terus bertumbuh — sebagai pemuda Kristen yang belajar mendengar dan taat kepada Tuhan.

Februari adalah awal diskusi YLC, dan Shema adalah panggilan. Saya percaya ini bukan sekadar program, tetapi sebuah gerakan. Dan, saya siap berjalan di dalamnya. Bagi Sahabat SABDA yang berusia 15 — 30 tahun bisa banget untuk mengikuti SABDA YLC ini. Silakan menghubungi kami di WA 0821-3313-3315 untuk informasi selanjutnya ya!

Kesan Mengikuti Evaluasi Kerja Kuartal 1 2025

RSS Blog SABDA - 9 May, 2025 - 10:00

Halo Sahabat SABDA! Perkenalkan, saya Ryan Nathan, salah satu staf baru di SABDA. Saya ingin membagikan pengalaman pertama saya mengikuti acara evaluasi kerja YLSA kuartal 1 dan rencana kerja kuartal 2 pada 10 April 2025. Saya merasa sangat bersyukur bisa terlibat langsung dalam proses ini. Acara ini bertujuan untuk meninjau hasil pekerjaan dari setiap tim selama tiga bulan pertama pada 2025.

Acara ini diikuti oleh semua tim SABDA, yaitu Steering Committee, SABDA Labs, SABDA Academy, dan SABDA Resources. Meskipun ada beberapa staf yang tidak hadir di kantor SABDA, tetapi mereka tetap bisa berpartisipasi secara online melalui Zoom. Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu pujian dan dilanjutkan dengan sesi training yang sangat inspiratif, membangun, dan berguna untuk perkembangan pelayanan SABDA.

Setelah sesi training, presentasi dari setiap tim inti mulai dilakukan. Setiap Penanggung Jawab (PJ) tim inti memaparkan progres kerja, tantangan yang dihadapi, serta rencana dan target pelayanan untuk kuartal 2. Melalui evaluasi ini, kami bisa lebih memahami kekuatan dan kelemahan dalam tim. Salah satu hal yang banyak disoroti adalah kendala dalam manajemen waktu, seperti tugas-tugas yang terlalu mepet dengan deadline, kolaborasi yang baik, dan koordinasi lintas divisi yang lebih efektif.

Saya mendapat wawasan baru untuk bekerja lebih strategis dan efisien. Tidak hanya itu, saya juga belajar pentingnya berkomunikasi dengan jelas, memiliki perencanaan yang matang, dan punya fleksibilitas dalam menyelesaikan tantangan. Evaluasi seperti ini sangat membantu dalam mengenali potensi tim masing-masing, serta menjadi ajang refleksi untuk perbaikan ke depannya. Sesi terakhir diisi dengan menyimak video singkat dari YouTube yang membahas mengenai lingkup AI di dunia sekarang, terutama di sektor pekerjaan.

Sekian kesan saya mengikuti evaluasi kerja kuartal 1 dan rencana kerja kuartal 2 yang dilakukan SABDA. Mari ikuti terus info terbaru dari SABDA dan terlibatlah dalam gerakan digital pelayanan Kristen di Indonesia! Sampai jumpa pada tulisan saya selanjutnya!

Alki-TOP Maret 2025: Persiapan Paskah

RSS Blog SABDA - 8 May, 2025 - 10:00

Shalom, Sahabat SABDA! Maret yang lalu, PA Online Bareng Seri Alki-TOP membahas 4 topik seputar makna Paskah dari Perjanjian Lama hingga penggenapannya dalam Kristus dalam tema “Persiapan Paskah”. Melalui empat topik tersebut, bukan hanya peserta yang belajar, saya pribadi sebagai host juga sangat diberkati melalui pendalaman Alkitab ini.

Pada 3 Maret, kami membuka tema PA bulan ini dengan menelusuri Perayaan Paskah Pertama di Mesir yang berfokus pada Keluaran 12:1-15. Dalam penggalian ini, saya bersama Kak Roma dan kedua guests belajar bahwa Allah menetapkan darah anak domba sebagai tanda keselamatan yang menyelamatkan umat-Nya dari tulah maut. Bagi saya, ini adalah pengantar yang kuat bahwa Paskah bukan hanya perayaan, tetapi sebuah respons iman atas penyelamatan Allah.

Minggu berikutnya, pada 10 Maret, kami membahas topik Ketetapan-Ketetapan Paskah dari Bilangan 9:1-14. Melalui penggalian bersama, kami belajar bahwa Allah telah menetapkan setiap umat-Nya (baik orang Israel asli maupun orang asing) untuk merayakan Paskah sesuai ketetapan-Nya. Dari sini, saya belajar tentang karakter Allah yang kudus dan tertib, dan pentingnya ketaatan penuh, bahkan dalam ibadah.

Pada 17 Maret, fokus kami beralih ke Perjanjian Baru dengan topik Kristus adalah Imam Besar dari Ibrani 9:11-14. Diskusi malam itu membuka mata saya tentang perbedaan mendasar antara imam PL dan Kristus sebagai Imam Besar yang dipilih Allah sendiri. Yesus bukan hanya Imam yang mempersembahkan korban, tetapi juga korban itu sendiri; yang sempurna dan satu kali untuk selamanya. Ini memperdalam pengertian saya tentang pengorbanan-Nya yang mutlak.

Akhirnya, pada 24 Maret, kami menggali Yohanes 1:29-34 dalam topik Yesus, Anak Domba yang Sempurna. Yohanes Pembaptis menyatakan Yesus sebagai “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia”. Penegasan ini menjadi klimaks yang mempertemukan semua benang merah dari topik-topik sebelumnya. Semua pengorbanan dalam PL mengarah pada pribadi Yesus. Terlebih lagi, saya diingatkan bahwa sebagai Anak Domba yang Sempurna, Yesus menjadi korban pengganti kita.

Sebagai host, saya banyak belajar dan diberkati dari Alki-TOP sepanjang Maret. Saya merasa sangat dipersiapkan untuk menyambut Paskah dengan belajar seputar rencana keselamatan Allah yang dirancang-Nya, bahkan ratusan tahun sebelum inkarnasi Yesus.

Sahabat SABDA bisa mengikuti menyimak dan belajar dari tema Alki-TOP Maret dengan menonton arsipnya di Instagram @ayo.pa. Selain itu, saya juga mengundang Sahabat SABDA untuk mengikuti atau mengakses arsip Alki-TOP selama April yang mengambil tema “Jalan Salib”. Yuk, PA bareng di Alki-TOP!
Salam #Ayo_PA!

Office Hour AI-4-GOD!: Menggali Potensi AI

RSS Blog SABDA - 5 May, 2025 - 10:00

Shalom Sahabat SABDA. Rasanya, saya sudah cukup lama tidak menyapa Sahabat SABDA melalui Blog SABDA ini. Pada awal 2025 ini, saya berkesempatan mengikuti dua acara Office Hour AI-4-GOD! pada 24 Januari 2025 dan 21 Februari 2025. Kedua Office Hour ini tidak hanya menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan seputar teknologi kecerdasan buatan (AI), tetapi justru menjadi ruang untuk berkonsultasi, bertukar ide, dan belajar bersama tentang AI dalam kaitannya dengan pelayanan, gereja, pendidikan Kristen, maupun studi Alkitab.

Melalui Office Hour ini, saya menyadari bahwa perkembangan teknologi sangat pesat. Sekarang ini, beberapa AI telah memiliki kemampuan untuk Multimodalitas dan Reasoning. Pesatnya perkembangan ini diprediksi bisa mendatangkan perubahan besar dalam pekerjaan dan pelayanan. Namun, sebagai orang Kristen, kita tidak perlu khawatir dengan fakta ini. Kita bisa menggunakan AI sebagai alat untuk membuat pekerjaan maupun pelayanan lebih efektif. Kedua Office Hour ini juga menekankan agar kita selalu melakukan cek ulang terkait hasil yang dibuat oleh AI. Soalnya, terkadang AI bisa membuat kesalahan dan jawabannya tidak akurat. Karena itu, kita memerlukan prompting yang benar supaya jawaban bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Sahabat SABDA bisa menyimak arsip-arsip video tayangan Office Hour AI-4-GOD! di situs SABDA AI. Boleh juga diinfokan kepada rekan-rekan lainnya ya. Sekian blog saya kali ini. Sampai bertemu kembali dalam tulisan saya selanjutnya. Salam AI-4-GOD! Tuhan Yesus Memberkati.

Melihat Kembali Bagaimana Mengaplikasikan “Digital Spiritual Discipline”

RSS Blog SABDA - 2 May, 2025 - 10:00

Disiplin rohani adalah topik yang sering dibahas dalam seminar atau khotbah di gereja. Namun, bagaimana dengan disiplin rohani digital? Apa maksudnya ya? Nah, dalam Kelompok Growing Together (GT) Maret, hal tersebut didiskusikan bersama dalam WAG dengan tema Digital Spiritual Discipline. Melalui blog ini, saya akan membagikan berkat yang saya dapat sebagai peserta dan fasilitator GT Maret ini.

Ada 4 topik yang kami diskusikan selama 4 minggu, pada 3-29 Maret 2025. Diawali dengan topik “Arti Spiritual Discipline”, yang mendiskusikan arti disiplin rohani serta ayat-ayat yang terkait dengan hal tersebut. Dari diskusi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa disiplin rohani adalah kebiasaan/latihan yang dilakukan orang percaya untuk semakin dekat kepada Tuhan. Kebiasaan ini dilakukan dengan kasih dan ketekunan serta mengandalkan pertolongan Roh Kudus. Selain membahas pengertian dan landasan firman, kami juga berbagi disiplin rohani yang sudah dilakukan dan mengevaluasinya.

Selanjutnya, untuk topik kedua, kami mendiskusikan tentang “Pro dan Kontra Disiplin Rohani Digital” yang berhubungan dengan hasil evaluasi dan kondisi disiplin rohani yang sudah dilakukan dan pengaruh perkembangan teknologi digital saat ini. Selain itu, kami juga membuat daftar pro kontra pemanfaatan teknologi digital untuk disiplin rohani. Untuk topik ketiga, yang didiskusikan pada 17-22 Maret, terkait dengan “Digital Tools & Opportunities”. Kami mendiskusikan bagaimana orang percaya memanfaatkan teknologi dan media yang tersedia untuk belajar dan menyebarkan firman Tuhan. Kemudian, kami mendiskusikan alat-alat digital yang membantu dalam menjalankan disiplin rohani. Selain itu, kami juga saling berbagi tip dan trik untuk mendorong Gen Z dan Gen Alpha menggunakan alat-alat digital untuk melakukan disiplin rohani. Untuk penjelasan selengkapnya, silakan menyimak arsipnya di situs Murid21.

Pada minggu terakhir, diskusi GT mendiskusikan topik “Komitmen Disiplin Rohani Digital”. Saya bertugas sebagai fasilitator bersama Ibu Grace Tjandra, salah satu peserta setia GT yang sangat aktif. Pada hari pertama dan kedua, kami membagikan dan mendiskusikan ayat-ayat yang menolong kami untuk berkomitmen menjalankan disiplin rohani digital. Kemudian, hari ketiga dan keempat, kami mendiskusikan hal-hal yang bisa menjadi “sisi terlemah” diri kita dalam menjaga komitmen. Kami menyadari adanya tantangan disiplin rohani pada era digital ini, seperti distraksi media sosial dan kurang konsisten dalam melakukan disiplin tersebut. Kami juga saling memberi dukungan dan solusi praktis untuk mengatasinya. Untuk pertanyaan terakhir, kami mendiskusikan langkah-langkah praktis disiplin rohani digital dan berbagi pokok doa agar semua peserta bisa saling mendoakan. Kiranya semua peserta dimampukan untuk melakukan disiplin rohani digital.

Inilah salah satu hal yang saya sukai dari Kelompok Growing Together. Karena selain belajar teori dan dikuatkan dengan ayat-ayat firman Tuhan, kita juga diarahkan untuk bisa mempraktikkan pelajaran dan berkat yang sudah didapat dari diskusi. Saya juga diingatkan untuk bisa memelihara disiplin rohani pada masa Pra-Paskah ini. Berdoa dan berpantang menjadi salah satu aplikasi yang saya lakukan untuk memelihara disiplin rohani digital. Untuk lebih memaknai Paskah, saya mengikuti Pendalaman Alkitab dengan tema Paskah, baik secara pribadi maupun kelompok. Salah satu ayat yang menguatkan saya untuk menolong menjalankan disiplin rohani digital, dari 1 Timotius 4:8 (versi BIMK), “Latihan jasmani sedikit saja gunanya, tetapi latihan rohani berguna dalam segala hal, sebab mengandung janji untuk hidup pada masa kini dan masa yang akan datang.” Kiranya saya dan kita semua dapat melakukan disiplin rohani digital secara konsisten agar iman kita terus bertumbuh dan relasi dengan Tuhan semakin intim. Roh Kudus menolong kita semua.

Komentar