Feed aggregator | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Feed aggregator

Pengalaman Pertama Mengikuti Seminar Sehari “Penginjilan kepada Suku Digital/AI” di STT Intheos

RSS Blog SABDA - 18 March, 2025 - 10:00

Oleh: Salomo

Halo Sahabat SABDA! Bertemu lagi dengan saya, Salomo, melalui tulisan ini. Saya ingin menceritakan pengalaman pertama saya mengikuti pelayanan SABDA di STT Intheos Surakarta berupa seminar sehari tentang Penginjilan kepada Suku Digital/AI. Pelayanan ini dilakukan pada 20 Februari 2025. Selain saya, ada Pak Max, Bu Yulia, Bu Evie, Pak Yudo, Kak Christian, Kak Nehemia, Kak Aurel, dan Kak Ryan yang ikut terlibat dalam pelayanan ini.

Seminar sehari di STT Intheos ini merupakan pengalaman pertama bagi saya mengikuti acara eksternal SABDA dan pertama kalinya juga saya mengunjungi STT. Awalnya, saya tidak memiliki ekspektasi terhadap bagaimana acara ini akan berlangsung dan seberapa banyak peserta yang akan ikut. Namun, ketika saya melihat banyaknya peserta dalam seminar ini, saya merasa senang dan kagum dengan keinginan mereka untuk belajar materi ini. Bahkan, sejak awal acara dimulai, ruangan sudah dipenuhi oleh peserta yang duduk dengan penuh semangat dan siap menyimak setiap materi yang disampaikan.

Dalam acara ini, saya membantu hal teknis dan perlengkapan. Jadi, bersama Kak Christian dan Kak Nehemia, saya menyiapkan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk merekam acara. Saya terpukau dengan lengkapnya alat-alat multimedia di gedung STT Intheos. Gedung tempat kami melaksanakan acara terbilang cukup luas dan menampung banyak peserta. Selain itu, pencahayaan dalam gedung juga sangat bagus sehingga menunjang acara berjalan dengan baik dan nyaman.

Saat sesi materi dimulai, saya melihat peserta bersemangat dan memperhatikan materi yang disampaikan. Ketika melakukan praktik menggunakan AI dengan prompt F.O.K.U.S. dan praktik melakukan Pemahaman Alkitab (PA) dengan metode AI Squared, peserta dengan aktif mengetikkan prompt sesuai contoh yang diberikan dan membagikan hasil/jawaban yang mereka. Setelah semua sesi selesai, peserta memberi testimoni bahwa mereka berkomitmen menggunakan AI sebagai asisten untuk membantu pendalaman Alkitab dan pelayanan.

Saya sangat bersyukur karena bisa menjadi bagian dalam pelayanan ini. Saya berharap, ke depannya juga bisa selalu membantu kegiatan SABDA lainnya. Apabila Sahabat SABDA ingin mengakses arsip-arsip roadshow SABDA, silakan kunjungi situs SABDA AI. Apabila gereja atau komunitas Anda rindu untuk mendapatkan seminar AI-4-GOD!, silakan menghubungi kami melalui WhatsApp di 0821-3313-3315. Sekian pengalaman yang dapat saya ceritakan hari ini. Sampai jumpa pada waktu lainnya. Tuhan Yesus Memberkati kita semua!

AI dan SeBangsa

RSS Blog SABDA - 17 March, 2025 - 10:00

Pada 23 Januari 2025, saya berkesempatan untuk mengikuti acara #AITalksAI dan SeBangsa, sebuah seminar yang membahas tentang peran kecerdasan buatan (AI) dalam pelayanan seBangsa. Acara yang dilakukan melalui Zoom ini sangat menarik karena membahas bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk mendukung berbagai aspek kehidupan, terutama dalam konteks kekristenan dan masyarakat luas. Bagi saya, ini adalah pengalaman yang membuka wawasan baru mengenai perkembangan AI dan dampaknya bagi masa depan.

Dalam seminar #AITalks kali ini, panelis membahas bagaimana AI bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga alat yang dapat dimanfaatkan untuk melayani Tuhan dan sesama. Beberapa poin yang dibahas mencakup penggunaan AI dalam penyebaran firman Tuhan, pendidikan Kristen, serta pengelolaan data dan informasi untuk kepentingan pelayanan. Saya pribadi cukup terkejut melihat AI telah banyak berkembang dan bagaimana teknologi ini dapat menjadi alat yang berdampak positif jika digunakan dengan bijak.

Selain dalam pelayanan, AI juga memiliki dampak besar dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan perkembangan AI, berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan komunikasi, juga mengalami transformasi yang signifikan. Saya menyadari bahwa AI bukan lagi sekadar konsep futuristik, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Tantangannya adalah bagaimana kita dapat menggunakannya dengan bertanggung jawab dan tetap berpegang pada nilai-nilai kekristenan.

Menyimak #AITalks ini membuat saya semakin sadar bahwa AI adalah teknologi yang berpotensi besar, tetapi juga menuntut kebijaksanaan dalam penggunaannya. AI dapat membantu dalam banyak hal, tetapi tetap harus ada pengawasan dan kebijaksanaan dalam pemanfaatannya agar tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip iman Kristen. Salah satu hal yang menarik bagi saya adalah bagaimana AI bisa digunakan untuk mendukung pelayanan, misalnya dalam pembuatan konten Alkitab digital atau membantu menerjemahkan firman Tuhan ke berbagai bahasa dengan lebih cepat dan akurat.

Jika sahabat SABDA ingin menyimak arsipnya, silakan kunjungi situs SABDA AI. Apabila ingin mendapat informasi seputar kegiatan YLSA, silakan mengontak kami di: 0821-3313-3315 atau 0881-2979-100. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya.

Roadshow AI-4-GOD! di Bandung: Pengalaman Memperkenalkan AI untuk Pelayanan

RSS Blog SABDA - 12 March, 2025 - 10:00

Shalom Sahabat SABDA! Jumpa lagi dengan tulisan saya. Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman terkait roadshow SABDA di Bandung yang dilaksanakan pada 7-9 Februari 2025.

Tim SABDA yang terlibat dalam roadshow ini terdiri dari 4 orang, yaitu Bu Yulia, Bu Evie, Nehemia, dan saya. Kami dibagi menjadi 2 tim untuk meningkatkan efektivitas pelayanan di 3 STT, yaitu STT Baptis Bandung, STT INTI, dan STT Tiranus; dan 6 gereja, yaitu GUP Bandung, Immanuel Baptist Church (IBC), GPIB Sejahtera Bandung, GSPDI Bandung, GKKK Bandung, dan GKKI Pengharapan Bandung. Topik-topik yang kami sampaikan meliputi AI BasicMetode Prompting F.O.K.U.S.Bahaya AI dan Fondasi AlkitabMetode PA dengan AI SquaredAlkitab GPTBaDeNo AIAI Media, dan Panduan Memakai AI dengan Benar.

Saya berkesempatan untuk menyampaikan beberapa topik, antara lain metode prompting F.O.K.U.S., Alkitab GPT, BaDeNo AI, dan AI Media. Selain itu, dalam roadshow kali ini, saya juga bertanggung jawab untuk urusan teknis, seperti menyiapkan rekaman video dan audio, presentasi PPT, serta dokumentasi foto jalannya seminar.

Pada awalnya, saya memang perlu penyesuaian untuk mengerjakan beberapa tugas sekaligus, seperti mengurus hal teknis ketika roadshow, mempersiapkan materi presentasi, dan mendokumentasikan setiap sesi dalam roadshow. Namun, setelah melewati hari pertama dan mengikuti sesi debriefing/evaluasi, saya menerima masukan yang membuat saya dapat mengatur tugas-tugas dengan lebih baik selama roadshow berlangsung.

Tentu banyak hal yang saya pelajari, mulai dari bagaimana menyampaikan presentasi dengan baik dan menyesuaikannya dengan peserta, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat saat menghadapi kendala, sampai membangun komunikasi dan relasi dengan orang lain. Setiap tempat memiliki kesan tersendiri. Bagi saya, yang paling berkesan adalah di GSPDI Bandung, soalnya setelah acara, saya sempat berbincang cukup banyak dengan beberapa peserta seminar.

Saya sangat bersyukur karena Tuhan Yesus selalu menolong ketika roadshow AI-4-GOD! di Bandung. Jika Sahabat SABDA ingin melihat semua materi roadshow, silakan mengunjungi situs SABDA AI. Untuk testimoni para peserta, Sahabat SABDA bisa menemukannya di IG @sabda_ylsa. Terima kasih. Salam AI-4-GOD!

Alki-TOP Januari 2025: Upskilling

RSS Blog SABDA - 10 March, 2025 - 10:00

Hai, Sahabat SABDA, senang bisa bertemu lagi. Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang Alki-TOP sepanjang Januari yang membahas tentang Upskill. Melalui blog ini, saya akan menceritakan topik-topik yang dibahas dalam PA online bareng seri Alki-TOP yang membahas bagaimana prinsip-prinsip Alkitab bisa menjadi panduan upskilling yang relevan pada era digital ini. Jadi, jangan di-skip ya. Selamat Membaca!

Pada minggu pertama, PA online bareng seri Alki-TOP membahas topik Percaya dan Bersandar pada Tuhan (Amsal 3:5-10) bersama dengan Sdr. Yohanes dan Sdri. Desi sebagai guests. Sebagai langkah awal upskilling, Amsal 3:5-10 mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan. Percaya bahwa Tuhan punya rencana indah dalam hidup kita, dan serahkan kendali pada-Nya. Jangan hanya mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi libatkan Tuhan dalam setiap proses pengembangan diri kita.

Minggu kedua kita ber-PA bersama dengan Sdr. Reza dan juga Sdri. Merly tentang Latihan Rohani vs Latihan Jasmani (1 Timotius 4:6-10). Selain melatih skill duniawi, jangan lupakan juga latihan rohani. Firman Tuhan adalah sumber hikmat dan kekuatan kita. Teruslah belajar dan menggali kebenaran firman Tuhan karena inilah bekal utama kita dalam melayani Tuhan dan sesama.

Minggu terakhir membahas tentang Kamu Adalah Terang Dunia (Matius 5:14-16) bersama dengan Sdr. Chrisna dan Sdri. Debie. Yesus memanggil kita untuk menjadi terang dunia. Artinya, kita harus terus mengembangkan diri agar bisa menjadi berkat bagi orang lain. Upskilling bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memuliakan Tuhan dan menjangkau lebih banyak jiwa.

Nah, dari keseluruhan topik yang dibahas, saya secara pribadi mendapatkan banyak pelajaran tentang upskill, bahwa upskilling adalah bagian penting dari pertumbuhan kita sebagai orang Kristen. Mari kita semua terus belajar, berkembang, dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Jadilah terang dunia, dan meraih potensi maksimalmu untuk kemuliaan Tuhan!

Sahabat SABDA, yuk lihat lagi arsip videonya di Instagram @ayo.pa! Di sana, teman-teman bisa mendapatkan insight tambahan dan mungkin juga menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah membaca blog ini. Mari ber-PA bersama di Alki-TOP. Salam Ayo PA!

Mendapat Wawasan Baru dari Seminar #AITalks: “AI dan Bible Intake”

RSS Blog SABDA - 7 March, 2025 - 10:00

Halo, Sahabat SABDA! Apa kabar? Saya harap Sahabat SABDA semuanya tetap dalam lindungan Tuhan. SABDA kembali mengadakan #AITalks dengan tema AI dan Bible Intake pada 3 Februari 2025. Dalam diskusi ini, kita mengeksplorasi bagaimana Bible Intake disiplin rohani yang dianggap paling penting dalam kehidupan Kristen mengalami perubahan pada era digital dengan kehadiran kecerdasan buatan (AI). Seperti yang kita ketahui, Bible Intake bukan hanya tentang membaca dan mendengar firman Tuhan, tetapi juga mencakup menghafal, merenungkan, dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya AI, proses ini semakin dipermudah, tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi pertumbuhan iman seseorang.

Dalam sesi ini, saya menyimak pemaparan materi AI dan Bible Intake secara mendalam yang disampaikan oleh Ibu Yulia dan Pak Max, Panelis tetap seminar #AITalks. Beberapa poin utama yang mereka bahas, seperti Analogy History of Food & History of Bible (bagaimana perkembangan sejarah makanan dapat dianalogikan dengan cara manusia menerima dan menyerap firman Tuhan), jenis-jenis Bible & Proses Bible (memahami berbagai jenis Alkitab dan bagaimana prosesnya dalam kehidupan Kristen), tantangan dan peluang AI dalam Bible Intake (bagaimana AI dapat membantu, tetapi juga berpotensi menghambat keterlibatan kita dalam firman Tuhan), dan kesiapan jasmani dan rohani.

Ibu Yulia menyoroti pentingnya kesiapan kita dalam menghadapi kemajuan teknologi, baik secara jasmani maupun rohani, dengan memberikan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari. Bagi saya, secara keseluruhan, pembahasan ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kita bisa menggunakan AI dengan bijaksana dalam perjalanan iman. Di sini, saya mendapatkan wawasan yang kaya tentang bagaimana AI dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam Bible Intake, sekaligus tantangan yang perlu diwaspadai. Ibu Yulia dan Pak Max membahas dengan mendalam bagaimana perkembangan teknologi, terutama AI, memengaruhi cara kita menerima firman Tuhan, baik melalui analogi sejarah makanan, jenis-jenis Alkitab, serta kesiapan jasmani dan rohani dalam menghadapi perubahan ini.

Pada bagian selanjutnya, Pak Max memaparkan lebih dalam mengenai konsep Bible Intake, yang dijelaskan dalam buku Spiritual Disciplines for the Christian Life karya Donald S. Whitney. Ia menjelaskan bahwa Bible Intake bukan sekadar aktivitas rutin, tetapi sebuah disiplin rohani yang harus diterapkan secara sadar dan konsisten. Pak Max juga membahas konsep "Lapar Rohani", yaitu kondisi ketika seseorang haus akan firman Tuhan, tetapi tidak memiliki kebiasaan yang sehat dalam "mengonsumsinya". Beberapa poin yang ia jelaskan terkait hal ini meliputi mengapa kita harus menerapkan Bible Intake? Bagaimana cara "makan" Alkitab dengan benar? Cara menghindari "Lapar Rohani" dalam kehidupan sehari-hari, dan siklus digital SE (Scripture Engagement) dan penerapannya.

Sebagai penutup, Pak Max memperkenalkan berbagai dukungan Bible Intake dari SABDA, seperti web, situs, aplikasi, dan platform digital lainnya, yang membantu umat Kristen semakin dekat dengan firman Tuhan. Selain itu, penjelasan Pak Max tentang Bible Intake membuat saya belajar untuk disiplin rohani yang menekankan bahwa mendekatkan diri kepada firman Tuhan bukan sekadar rutinitas, tetapi membutuhkan kesadaran dan konsistensi. Konsep "Lapar Rohani" yang dibahas juga menjadi pengingat penting agar kita memiliki pola yang sehat dalam mengonsumsi firman Tuhan, terutama pada era digital ini.

Dengan berbagai dukungan dari SABDA, seperti aplikasi dan platform digital, AI bisa dimanfaatkan secara bijaksana untuk memperkaya perjalanan iman kita, tanpa menggantikan hubungan pribadi dengan Tuhan. Keseluruhan sesi ini mengajak kita untuk tetap berakar dalam firman Tuhan, sembari memanfaatkan teknologi dengan penuh kesadaran dan keseimbangan.

Acara ini menambahkan wawasan saya mengenai bagaimana AI dapat memengaruhi cara saya dan Anda menyerap firman Tuhan pada era digital. Pembahasan tentang Bible Intake terasa sangat relevan bagi kehidupan saya, terutama dengan perspektif yang kaya dari Ibu Yulia dan Pak Max. Penggunaan analogi, konsep "Lapar Rohani", serta tantangan dan peluang AI dalam mendalami Alkitab sangatlah menarik dan mudah dipahami oleh saya. Secara keseluruhan, #AITalks ini memberikan gambaran yang jelas tentang manfaat dan tantangan AI dalam perjalanan iman kita. Bagaimana menurut Sahabat SABDA? Apakah AI sudah membantu atau justru menjadi tantangan bagi Bible Intake Anda?

Komentar