Kapan Waktu yang Tepat untuk Membaca Buku? | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membaca Buku?


Kategori: Artikel

Sesaat setelah membaca judul di atas, mungkin Anda akan berkerut dahi dan berkata dalam hati, “Waktu yang tepat untuk membaca buku? Tentu saja malam dan pagi sebelum pergi ke kantor, lah. Kapan lagi?”

Yup! Penulis setuju dengan Anda. Kita hanya memiliki waktu luang pada malam dan pagi hari, sebelum berangkat kerja. Ini artinya, kita hanya memiliki waktu untuk membaca buku saat malam atau pagi hari.

Tidak perlu dipusingkan karena memang jadwal kegiatan kita senantiasa disesuaikan dengan waktu/jam sosial.

Waktu/jam sosial adalah waktu yang disepakati oleh komunitas sosial tertentu untuk mengerjakan suatu tugas. Contohnya adalah jadwal kerja kita, yang dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00. Jadwal tersebut telah disepakati bersama oleh semua orang yang bersangkutan. Bahkan, oleh seluruh komunitas di seluruh dunia (karena ekonomi beroperasi secara global, maka jadwal kerja pun sama. Jika tidak, hal itu akan memperlambat pergerakan ekonomi dan perputaran modal).

Kita tidak dapat menggeser jam sosial sekehendak kita. Kita harus menyesuaikan diri dengan waktu sosial itu. Kita tidak dapat, secara pribadi, mengubah jadwal kerja kita sedemikian rupa sehingga menyisakan waktu luang untuk membaca buku pada pukul 11.00 pagi, misalnya.

Akan tetapi, masalahnya adalah bahwa terkadang waktu/jam sosial bertentangan dengan kondisi alamiah tubuh kita. Berkaitan dengan hal ini, secara alami, kondisi tubuh kita dipengaruhi oleh jam tubuh (body clock). Jam tubuh inilah yang mengatur waktu yang ideal untuk tidur, waktu ideal untuk berpikir, berolahraga, dan lain sebagainya.

Penjelasannya, pada waktu-waktu tertentu, tubuh kita mengalami perubahan-perubahan tertentu, seperti meningkatnya tekanan darah, meningkatnya suhu tubuh, produksi melatonin, meningkatnya adrenalin, dan masih banyak lagi. Waktu ketika tubuh banyak memproduksi melatonin merupakan waktu yang paling ideal untuk tidur. Alasannya, melatonin merupakan hormon yang menyebabkan mata kita mengantuk; Waktu ketika tubuh banyak menghasilkan hormon adrenalin merupakan waktu yang cocok untuk berolahraga.

Kembali pada pembahasan, masalah yang sering muncul adalah jam sosial bertentangan dengan kondisi alamiah tubuh atau jam tubuh kita. Misalnya, jam kerja kita mulai dari pukul 08.00 hingga 17.00. Ini artinya, kita menghabiskan rentang waktu dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 untuk bekerja (duduk, mengetik, menghitung, di depan layar komputer). Padahal, sesuai jam tubuh (body clock), pukul 16.00 merupakan waktu yang paling ideal untuk berolahraga.

Nah, dalam konteks artikel ini, apakah jam sosial berbenturan dengan waktu membaca Anda?

Untuk mengetahui jawabannya, kita harus, terlebih dulu, mengetahui waktu yang ideal untuk melakukan aktivitas berpikir. Mengapa? Karena membaca merupakan salah satu bentuk aktivitas yang mengandalkan pikiran.

Berikut ini penulis menjelaskan kapan waktu yang paling ideal untuk berpikir berdasarkan jam tubuh (body clock) kita. Selanjutnya, setelah mengetahui waktu yang tepat untuk berpikir, penulis akan mengajak Anda untuk menemukan beberpa tips untuk menyiasati waktu sedemikian rupa sehingga waktu membaca buku sesuai dengan kondisi alamiah (body clock) Anda.

Untuk itu, simak terus artikel ini, ya, sampai selesai.

Sekarang, yuk, kita cari tahu waktu yang paling ideal untuk berpikir.

Waktu yang Tepat untuk Melakukan Aktivitas Berpikir

Dalam sebuah artikel yang berjudul The Inspiration Paradox: Your Best Creative Time is Not when You Think, Cindi May, seorang pakar psikologi dari Universitas Charleston menjelaskan adanya dua waktu yang ideal untuk melakukan aktivitas berpikir berdasarkan jam tubuh/body clock/circadian rhythm manusia. Waktu yang pertama disebutnya dengan peak time, sedangkan waktu yang kedua ia sebut off-peak time.

Peak time merupakan waktu yang ideal untuk berkonsentrasi. Mengapa demikian? Peak time terjadi sekitar pukul 08.00 hingga pukul 16.00, yaitu ketika kita sedang bekerja. Nah, dalam rentang waktu antara pukul 08.00 hingga pukul 16.00, bumi mendapatkan sinar matahari. Sinar matahari inilah yang membuat otak kita menjadi lebih aktif untuk berpikir.

Penjelasannya, sinar matahari membuat produksi melatonin di dalam otak kita terhenti. Melatonin merupakan hormon yang membuat kita mengantuk. Nah, saat produksi melatonin terhenti, maka kita pun tidak lagi mengantuk. Otak kita berada dalam kondisi siaga, siap digunakan untuk berkonsentrasi.

Karena aktivitas berpikir membutuhkan konsentrasi yang tinggi, aktivitas berpikir sangat ideal dilakukan pada saat peak time, terutama sekali jika aktivitas berpikir itu merupakan aktivitas berpikir logis. Mengapa demikian? Karena berpikir logis merupakan aktivitas berpikir ketika otak mengolah informasi-informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi, sebagai misal, saat kita berpikir mengenai siapa yang akan memenangkan pemilu pilpres 2014. Kita akan menghasilkan analisis yang tepat manakala kita mampu mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan pemilu pilpres dan mampu mengolahnya menggunakan logika.

Nah, pengumpulan informasi-informasi yang relevan itu membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Saat konsentrasi kita tinggi, kita dengan mudah memilih informasi yang relevan dan menyisihkan informasi yang tidak relevan. Itulah mengapa, saat peak time, yakni waktu ideal untuk berkosentrasi, merupakan waktu yang ideal untuk berpikir secara logis.

Berkebalikan dengan peak time, off-peak time merupakan waktu yang tidak ideal untuk berkonsentrasi. Waktu ini berlangsung sekitar pukul 16.00 hingga pukul 08.00, ketika kita sedang tidak bekerja di kantor.

Dalam rentang waktu antara pukul 16.00 hingga pukul 08.00, intensitas sinar matahari lebih rendah dibanding intensitas sinar matahari pada saat peak time. Nah, intensitas sinar matahari yang berkurang ini memicu otak untuk memproduksi hormon melatonin. Dan, semakin banyak hormon melatonin yang diproduksi, mata kita semakin mengantuk.

Oleh karena itulah, malam hari dan subuh, ketika bumi kehilangan sinar matahari, merupakan waktu yang tidak ideal untuk berkonsentrasi. Alasannya, mata kita terlalu mengantuk.

Kendati demikian, off-peak time tetap merupakan waktu yang ideal untuk berpikir, terutama berpikir secara kreatif.

Penjelasannya, berpikir kreatif merupakan aktivitas berpikir untuk mencari ide dan solusi yang baru. Banyak orang bilang, berpikir kreatif adalah cara berpikir keluar dari kotak (tidak secara kaku mengikuti kaidah logika).

Untuk berpikir kreatif, dibutuhkan intuisi, yang datang dari informasi-informasi yang tidak relevan dengan masalah yang sedang kita coba pecahkan, tetapi mampu menjadi solusi untuk masalah itu.

Nah, waktu yang ideal untuk mendapatkan intuisi adalah waktu ketika pikiran kita sedang dalam kondisi paling tidak ideal untuk berkonsentrasi, yakni waktu off-peak time.

Membaca Buku: Aktivitas Kreatif atau Aktivitas Analitis?

Membaca buku adalah aktivitas memahami isi buku, menyerap informasi yang ada di dalamnya. Ia (membaca buku) bukanlah aktivitas yang berkaitan dengan problem solving atau pun mencari ide-ide baru. Sebaliknya, membaca merupakan aktivitas untuk memahami dan menyerap ide orang lain (ide sang penulis). Dengan demikian, aktivitas membaca merupakan aktivitas analitis, bukan aktivitas kreatif.

Suatu aktivitas disebut aktivitas kreatif manakala dengan melakukan aktivitas tersebut muncul ide dan terobosan baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Waktu yang Tepat untuk Membaca Buku

Nah, setelah mengetahui bahwa aktivitas membaca buku merupakan aktivitas analitis alias logis, maka kita pun dapat menyimpulkan bahwa aktivitas membaca buku paling ideal dilakukan saat peak time, yakni sekitar pukul 08.00 hingga pukul 16.00.

Namun demikian, waktu peak time masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, dan masing-masing bagian memengaruhi level konsentrasi kita.

Dalam sebuah artikel berjudul Age and the Human Body Clock Health Essay yang termuat di dalam situs ukessays.com, disebutkan bahwa waktu yang paling ideal untuk berpikir (analitis) termasuk belajar dan membaca buku adalah pukul 10.00 pagi. Di waktu ini, konsentrasi otak berada dalam level pucak, sehingga kita dapat menyerap informasi yang kita pelajari dan baca dengan mudah.

Masalahnya, pukul 10.00 adalah waktu ketika kita berada di kantor untuk bekerja. Dengan demikian, kita tidak dapat membaca buku pada waktu ideal ini.

Nah, berikut ini adalah tip-tip yang dapat Anda lakukan untuk menyiasati waktu sedemikian rupa sehingga Anda dapat membaca buku di waktu yang paling ideal.

Gunakan Hari Libur

Gunakan hari libur Anda untuk membaca buku. Mulailah membaca pada pukul 09.45 dan akhiri pada jam 12.00 siang. Setelah itu, tutup buku Anda dan gunakan waktu untuk tidur siang.

Tidur siang membantu otak Anda menyerap informasi yang baru Anda peroleh dari bacaan Anda.

Membaca buku merupakan aktivitas yang penting. Salah satu manfaatnya yaitu menambah wawasan dan sudut pandang. Dengan membaca, Anda menjadi orang yang lebih terbuka terhadap pandangan orang lain atau pun situasi baru, yang berbeda dari situasi sebelumnya.

Nah, agar aktivitas membaca Anda efektif, lakukan aktivitas itu di waktu yang tepat.

Akhir kata, selamat membaca dan jangan lupa bergabung dengan aquariusnote untuk mendapatkan lebih banyak manfaat.

Diambil dari:
Nama situs : Aquarius Note
Alamat URL : http://aquariusnote.com/kapan-waktu-yang-tepat-untuk-membaca-buku/
Judul artikel : Kapan Waktu yang Tepat untuk Membaca Buku?
Penulis artikel : Rina Ulwia
Tanggal akses : 3 April 2017

Komentar