Cinta Ilmu, Cinta Buku: Kiat Merawat Buku | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Cinta Ilmu, Cinta Buku: Kiat Merawat Buku


Kategori: Kiat-kiat

Seorang bibliofili atau bibliomania akan menjadikan buku sebagai barang berharga yang mati-matian mereka cinta. Sayangnya, karena memang termasuk penyakit psikologis, mereka menghargai buku bukan karena isi sebuah buku, bukan karena kandungan ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya. Mereka menjadikan buku sebagai sebuah obsesi, baik karena harga materialnya, keindahan sampul dan bentuk tulisannya, popularitas pengarangnya, ketuaan umurnya, dan semacamnya. Namun, kita tidak harus menjadi seorang bibliofili hanya karena kita merawat dengan baik koleksi buku yang kita miliki.

Buku-buku yang kita miliki jelas masih tetap berguna pada masa yang akan datang, entah karena kita ingin membacanya kembali atau karena seseorang sangat membutuhkan dan kesulitan mencarinya di pasaran karena sudah langka. Boleh juga kita berangan-angan untuk mewariskan perpustakaan kepada anak cucu. Alangkah bahagianya memberikan warisan yang mencerdaskan, yang bernilai bukan karena harga materialnya saja.

Akan tetapi, kesalahan menggunakan dan memperlakukan buku akan membuat buku cepat kumal, robek, jilidnya mudah lepas, kertasnya berjamur dan pudar menguning, lembarannya hilang, atau halaman-halamannya saling menempel dan tak bisa dibaca dengan baik.

Berikut ini hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menunjukan kecintaan kita akan buku. Dari sini, kita dapat semakin menghargai buku, bukan saja karena isinya yang mencerdaskan, melainkan juga karena bentuk fisiknya yang menyenangkan dan menarik minat baca.

  1. Biasakan untuk segera memberi sampul plastik pada buku-buku yang baru Anda beli.

  2. Bacalah buku dengan tertib. Jangan menjadikannya bantal tidur atau melemparkan buku sembarangan. Kebiasaan membasahi tangan dengan ludah ketika membolak-balik halaman juga akan mempercepat kerusakan buku. Hindari melipat atau menandai halaman buku dengan tinta warna-warni.

  3. Simpanlah buku dalam posisi berdiri pada rak khusus, atau yang lebih baik adalah pada almari tertutup. Buku-buku yang ditumpuk, apalagi di atasnya diberi beban yang berat, akan membuat lembaran-lembaran buku saling menempel sehingga sulit dibuka, huruf-hurufnya cepat pudar dan jilidnya cepat lepas. Berilah juga butir penyerap air (silica gel) dan kapur barus pada rak atau almari buku.

  4. Jangan mengisi rak buku terlalu penuh. Berilah sela untuk mempermudah pengambilan dan pengaturannya.

  5. Hindarkan buku dari air, minyak, debu, dan panas matahari langsung atau lampu yang berkekuatan tinggi. Buku-buku yang terkena hal-hal di atas akan membuat kertasnya cepat berjamur, warnanya menguning dan gampang robek.

  6. Jangan membiasakan membawa buku dengan memasukkan ke dalam tas yang sudah penuh sesak dengan berbagai barang, apalagi bercampur dengan makanan. Juga tas atau wadah yang ukurannya lebih kecil dari ukuran buku.

  7. Usahakan untuk tidak memfotokopi buku. Punggung buku yang difotokopi biasanya akan ditekan kuat-kuat agar datar permukaannya. Ini jelas akan membuat jilid dan buku cepat rusak. Selain itu, ingatlah bahwa memfotokopi buku tanpa izin adalah pelanggaran hukum dan hak cipta.

  8. Catatlah dengan tertib jika buku terpaksa harus dipinjamkan. Jangan takut untuk meminta janji kepastian pengembaliannya. Akan sangat sayang jika buku yang terawat baik malah hilang karena orang lain menyepelekan keberadaannya.

  9. Jangan lupa pula untuk melakukan perawatan khusus, dengan lebih cermat dan menyeluruh, secara berkala.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Nama majalah : MATABACA
Edisi : Vol. 2/No. 1/September 2003
Penulis : Goen
Halaman : 38

Komentar