Challenge to Change | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Challenge to Change


Kategori: Kesaksian Pembaca

Ditulis oleh: Lucia Ratih

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah buku yang berjudul "Challenge to Change". Dalam buku ini, ada satu cerita yang sangat menarik buat saya. Di dalam buku ini diceritakan ada seorang pesulap yang lihai bermain dengan korek api. Pada suatu kesempatan, ia bermain dengan empat batang korek api. Pada batang korek api yang pertama ia berkata, "Jadilah lilin!" lalu korek itu menjadi lilin yang indah. Pada korek yang kedua ia berkata, "Jadilah bunga!" dan muncullah bunga yang cantik. Korek ketiga berdoa, "Jadikan aku lebih baik dari mereka", lalu pesulap berkata, "Jadilah tempat lilin dari ukiran!" korek itu pun menjadi tempat lilin yang indah. Kemudian korek keempat berharap, "Mudah-mudahan aku jadi yang lebih indah." Namun, saat korek itu diambil, pesulap tidak mengubahnya, melainkan menyalakannya untuk menyalakan lilin.

Lalu korek itu terbakar dan dibuang. "Ah, mengapa aku dibakar?" korek itu mengeluh. Batang korek api yang keempat itu menggerutu dan kecewa karena tidak menjadi indah seperti yang lain. Padahal ia berharap ia tidak dibakar dan habis sehingga lilin tidak dapat dinyalakan, ruangan tetap gelap, dan tak seorang pun dapat melihat keindahan bunga, lilin, dan tempat lilin. Akan tetapi, karena korek keempat dinyalakan itulah yang mampu membuat orang-orang menikmati keindahan.

Hal ini juga menjadi teguran bagi saya, karena saya terkadang berpikir, "Mengapa aku tidak seperti mereka?" saat melihat orang lain lebih sukses, lebih bahagia, dan mendapatkan segalanya. Puji Tuhan, saya diingatkan untuk tidak perlu berkata demikian karena setiap orang memiliki perannya masing-masing dan Tuhan ingin membuat hidup kita berarti dan berguna. Ia mempunyai rencana indah bagi hidup kita. Meskipun begitu, semua tergantung pilihan kita, apakah kita mau dipakai Tuhan atau tidak.

Dalam buku ini, Pdt. Pengky Andu, selaku penulis juga menjelaskan tentang lima langkah untuk mengenal dan memahami Tuhan. Langkah-langkah tersebut adalah:

  1. Promise (Perjanjian). Membaca dan mengingat janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus setia dan tidak pernah ingkar janji.
  2. Principle (Prinsip). Ingatlah bahwa Tuhan memberikan prinsip dalam firman-Nya. Untuk mendapatkan janji Tuhan kita harus mempunyai prinsip-prinsip benar sesuai Alkitab.
  3. Problem (Masalah). Tuhan mengizinkan permasalahan datang dalam hidup kita supaya kita menjadi dewasa. Oleh karena itu, kita tidak perlu mengeluh atau menyerah saat menghadapi masalah. Sebaliknya, kita harus bersyukur kepada Tuhan Yesus. Masalah-masalah yang kita hadapi justru membantu kita untuk semakin mengalami Kristus dan kasih setia-Nya.
  4. Process (Proses). Segala sesuatu membutuhkan proses. Sayangnya, manusia sering kali tidak mau menjalani proses, tetapi ingin mendapatkan hasil secara instan.
  5. Procurement (Pencapaian). Setelah Tuhan memproses kita, saat itulah akan terjadi pencapaian. Namun, jangan berhenti hanya pada pencapaian, tambahkan satu hal lagi yaitu pemenuhan. "Live to the fullest", hiduplah sampai penuh.

Jika kita ingin mengubah dunia di sekitar kita, kita harus mengubah diri kita terlebih dahulu. Inilah pesan singkat yang saya dapatkan dari buku yang saya baca. Kiranya apa yang saya bagikan menjadi berkat bagi Anda.

Informasi Buku:

Judul asli buku : Challenge to Change -- Ubah Diri Anda maka Dunia Akan Berubah bagi Anda
Judul buku terjemahan : --
Penulis : Pdt. Pengky Andu
Penerjemah : --
Editor : --
Penerbit : Penerbit ANDI, Yogyakarta
Ukuran buku : 19 x 12 cm
Tebal : 106 halaman
ISBN : --
Buku Online : --
Download : --

Komentar