Bertumbuh Melalui Literatur | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Bertumbuh Melalui Literatur


Kategori: Artikel

Keunggulan Literatur

"Orang yang paling malang," kata beberapa cerdik cendekiawan, "ialah mereka yang tidak pernah belajar menikmati bacaan buku-buku yang bagus." Dan "yang berbahagia ialah mereka yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang gemar membaca karena para orang tua seperti ini secara sadar ataupun tidak, meneruskan dan mewariskan kegemaran membaca pada anak-anak mereka."

Tidak sedikit tulisan yang mengulas manfaat membaca. Sudah banyak tanggapan positif yang ditujukan kepada para orang tua yang membacakan buku kepada anak-anak mereka. Bahkan bayi yang umurnya kurang dari satu tahun pun sudah dapat merasakan sukacita karena melihat, meraba, dan mungkin merasakan dengan bibir atau lidahnya - gambar dari sebuah buku bergambar. Anak-anak yang lebih besar, matanya akan bersinar-sinar bahagia setiap kali ibu atau ayah membacakannya sebuah cerita.

Banyak ajaran yang ingin disampaikan oleh orang tua kepada anak, lebih mudah ditangkap melalui cerita daripada tutur lisan. Orang tua yang gemar membaca, meletakkan pola belajar yang sehat bagi anak-anaknya. Anak yang tumbuh di dalam keluarga yang menyukai literatur, memiliki kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang lebih cepat di berbagai segi, antara lain:

  1. Meningkatkan kosa kata dan pemahaman konsep, apalagi bila orang tua mau berhenti sebentar untuk menjelaskan kata-kata yang sulit untuk ukuran anak.
  2. Sejak usia dini anak terlatih untuk memusatkan perhatian dan menjadi pendengar yang baik. Daya tahan untuk duduk tenang dan mendengarkan itu pun akan ikut berkembang pula.
  3. Mempertajam daya ingat dan memperkuat dorongan, untuk belajar membaca sendiri.
  4. Sejak dini, melalui bacaan, anak mengenal nilai-nilai moral. Literatur yang bagus memunyai kuasa untuk mempengaruhi cara berpikir dan tingkah laku yang benar. Literatur yang bagus dapat mengajarkan kejujuran dan kesabaran.

Tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa literatur merupakan suatu dunia ilmu pengetahuan yang tersedia bagi siapa saja yang membaca. Sementara orang membaca untuk memuaskan kehausan mereka akan ilmu pengetahuan, namun tidak sedikit yang melakukannya untuk kenikmatan. Sementara ada orang-orang yang menyisihkan waktu untuk membaca artikel-artikel yang berkaitan dengan hobi mereka atau tentang penemuan-penemuan baru, bahkan mungkin ke karikatur atau tulisan-tulisan yang akan membuat mereka tertawa, banyak pula orang-orang yang kecewa, merasa gagal, atau putus asa, lari ke literatur - yang mereka anggap lebih sehat daripada lari ke obat bius, minuman keras, atau yang lebih buruk lagi, bunuh diri.

Literatur, kecuali merupakan jendela ilmu pengetahuan bagi para pembacanya, ia juga dapat memberi inspirasi, semangat, dan wawasan tentang hari depan yang lebih indah. Sejauh ini, kami menggarisbawahi istilah "literatur" dalam arti yang positif; tulisan-tulisan atau bahan bacaan-bahan bacaan yang dapat memperluas cakrawala, memperdalam pandangan, dan menguatkan iman seseorang serta pemahaman dunia rohani. Karena perlu diakui pula, bahwa melalui literatur, orang juga dapat mengenal kejahatan dengan segala bentuknya. Bagian yang terakhir inilah yang akan menjadi tantangan bagi kita, umat pilihan Allah, untuk mengatasinya.

Literatur dalam Rancangan Allah

Istilah "literatur" yang kami maksudkan di sini ialah literatur Kristen, dari penulis-penulis Kristen untuk orang-orang Kristen pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Di bidang literatur, hampir segala sesuatu yang ingin kita ketahui, dapat kita temukan. Dan kita perlu bersyukur untuk itu. Namun sebagai umat pilihan Allah, pengucapan syukur kita tidak hanya berhenti pada rasa terima kasih karena tersedianya sumber informasi yang kita perlukan, melainkan lebih dari itu. Rasa syukur kita perlu dilambari dengan kesadaran akan kurangnya literatur Kristen, bahkan sangat kurang bila dibandingkan dengan pertambahan jiwa-jiwa baru, dan bertindak.

Jika di dalam Kejadian 11 Allah menggagalkan pembangunan menara Babel, sementara Ia memberkati usaha manusia mengembangkan bahasa dan susastra mereka, pasti Allah memunyai maksud yang mulia. Tuhan adalah seniman Agung yang terus berkarya. Tuhan juga yang berfirman, "Segala sesuatu bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia." Maka, di dalam pengembangan bahasa dan susastra pun, Allah ikut berkarya supaya kita yang memanfaatkan bidang ini sebagai arena pelayanan, memeroleh segala berkat yang terkandung di dalamnya. Literatur, salah satu sarana media massa, yang oleh manusia sudah diakui manfaat dan keampuhannya, diizinkan "ada" oleh Tuhan, supaya anak-anak-Nya dapat menggunakan sebagai saluran berkat dan pelayanan bagi sesama.

Sebuah Bahan Perenungan

Canang keprihatinan sudah tersirat di atas, yaitu kurangnya buku-buku bacaan kristiani bagi seluruh umat Allah dari segala generasi. Sangat dirasakan kurangnya buku-buku yang akan membantu pertumbuhan rohani mereka, dari bayi Kristen secara rohani sampai menjadi dewasa dan berperan. Di samping Alkitab sebagai sumber utama kekuatan iman, masih dibutuhkan buku-buku bacaan yang bermutu, yang bernapaskan kasih Kristus. Tidak berarti bahwa literatur sekuler kosong tanpa arti atau tanpa bobot, namun kebutuhan akan susu murni yang kaya dengan aneka cita rasa, tidak dapat diabaikan.

Tuhan Yesus pernah mengibaratkan umat Allah yang memenuhi bumi ini sebagai ladang yang perlu digarap dan dibudidayakan. Salah satu kelompok penghuni ladang itu adalah generasi anak-anak; suatu generasi yang sedang gencar-gencarnya mengembangkan daya imajinasi mereka. Di kota-kota yang sudah terjangkau televisi, tidak sedikit anak-anak kecil yang ingin menjadi He-Man, Superhawk, Tarzan, dan tokoh-tokoh idola lain yang memiliki keperkasaan dan keluhuran budi. Di daerah yang kaya dengan kesenian, anak-anak pun ingin menjadi tokoh-tokoh istimewa dari lakon-lakon yang sering mereka dengar atau lihat. Melalui cerita wayang, anak-anak ingin menjadi Bima, Gatotkaca, atau kalau anak perempuan ingin menjadi Dewi Sumbadra atau tokoh istimewa yang lain. Alangkah berbedanya seandainya mereka ingin menjadi seperti Daud, Daniel, Musa, dan tokoh-tokoh lain dalam Alkitab.

Penghuni ladang yang lain ialah generasi remaja; kelompok masyarakat yang sedang mencari jati diri. Masa yang "gampang-gampang sulit", kata orang.

Usia remaja adalah usia yang memiliki beberapa kelebihan yang menonjol. Umumnya, karena ditunjang dengan meningkatnya pengetahuan orang tua akan gizi dan pemeliharaan kesehatan, remaja masa kini memunyai tubuh yang kuat, otak yang lebih cemerlang serta kreativitas yang tinggi. Mereka rela berkorban bagi kelompoknya, bahkan untuk perkara yang tidak benar. Remaja adalah generasi yang penuh cita-cita, namun juga mudah dipengaruhi. Sejarah membuktikan bagaimana kaum muda senantiasa dilibatkan dalam revolusi-revolusi. Remaja adalah angkatan yang penuh cita-cita dan ingin diakui keberadaannya. Mereka juga kaum muda yang sudah dapat menilai apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan, sesuai dengan ukuran mereka. Di masa pertumbuhan ini, diawali dengan tahun-tahun yang mendahuluinya, apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan, ikut menentukan pembentukan pribadinya. Di samping perlu adanya teladan, mereka memerlukan literatur rohani yang akan membantu mereka menemukan jati diri sebagai umat pilihan Allah. Mereka adalah generasi yang sedang mencari jawab untuk berbagai hal. Mereka membutuhkan buku-buku bacaan untuk kaum muda dengan ciri khas kristiani yang disajikan dengan bobot dan gaya bahasa yang khas milik mereka; sampai akhirnya mereka sendiri meyakini perlunya "lebih dahulu mencari Kerajaan Allah".

Yang tidak kalah pentingnya ialah penyajian buku bacaan bagi kaum dewasa; kelompok masyarakat dengan setumpuk tanggung jawab dan masalah, di samping kekayaan pengalaman hidup mereka. Sebagian dari mereka dapat mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi, dan mereka menjadi semakin kaya pengalaman. Namun tidak sedikit pula, yang karena usia, gagal menemukan pemecahan masalah yang tepat.

Tantangan bagi Anda

Secara keseluruhan, setiap kelompok generasi sangat memerlukan literatur, khususnya literatur Kristen. Dan sekali lagi, bacaan kristiani yang ada sekarang sangat kurang, tidak sesuai dengan pertambahan jiwa baru.

Lalu, siapa yang berkewajiban mencukupi kekurangan ini? Anda! Tetapi mengapa melalui literatur?

  • Literatur adalah salah satu media yang sangat tepat untuk menjangkau umat yang tersebar di sekitar 12.000 pulau di Indonesia.
  • Melalui penulisan, buah pikiran dapat diutarakan dengan alur dan bahasa yang lebih rapi, bahkan sudah tersaring dan terpadatkan.
  • Literatur sudah menjadi salah satu kebutuhan yang terus-menerus diperlukan.
  • Literatur adalah media penyampaian firman Allah yang sangat efektif.
  • Literatur merupakan salah satu bidang pelayanan bagi tubuh Kristus yang tidak kalah pentingnya dengan bidang-bidang yang lain.
  • Bagi Anda pribadi, pelayanan melalui literatur memberi beberapa berkat khusus, karena sebagai penyalur berkat, Andalah yang pertama- tama menerimanya. Iman, kepercayaan, dan kedewasaan rohani Kristen telah menjadi milik Anda terlebih dahulu sebelum ditularkan kepada orang banyak. Dengan menulis, kemampuan daya cipta Anda berkembang; kepekaan indra menjadi lebih tajam, dan Anda pun akan semakin mampu mengelola waktu.

Masih banyak manfaat dan berkat-berkat yang terkandung di dalam pelayanan melalui literatur. Apabila Anda terjun di dalam pelayanan literatur ini, dengan sumber ide yang disediakan oleh Allah sendiri secara melimpah ruah, maka Anda pun akan setuju dengan pernyataan, Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 1:5-7, "Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal; dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesua Kristus."

Literatur pun Suatu Pelayanan

Tetapi, mengapa mesti Anda yang wajib memenuhi pengadaan literatur kristiani? Mengapa Anda perlu bertindak mengambil keputusan untuk terjun di bidang pelayanan literatur kristiani?

  1. Karena Anda adalah umat pilihan Allah dengan tugas khusus. Tuhan Yesus memanggil dan memilih Anda untuk satu tugas utama, yaitu menyampaikan berita keselamatan, berita kasih, dan pengampunan Allah bagi umat manusia. Melalui literatur, Anda dapat menjabarkan isi Injil itu agar lebih mudah dipahami, diterima, dan dilakukan, sehingga pembaca tulisan Anda memeroleh berkat-berkat rohani yang akan memperkuat iman mereka.
  2. Karena Anda telah diperlengkapi dengan karunia-karunia khusus untuk diterapkan; untuk membangun umat. Apakah itu karunia untuk berkhotbah, mengajar, menasihati, menegur, mengobati, menginjil, atau karunia-karunia khusus lain, awetkan semua itu dalam bentuk tulisan. Dalam 1 Korintus 12:18 dikatakan, "Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya." Anda telah memiliki "apa" yang hendak Anda berikan kepada banyak orang. "Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus... " Bila Anda rela menggunakan media literatur sebagai sarana penyebaran "kekayaan" Anda, Tuhan pun berfirman, "Syabaslah hamba-Ku yang setia.
  3. Karena Anda lebih mengenal medan sasaran daripada penulis-penulis Kristen asing. Tuhan memilih Musa untuk menghadapi Firaun karena ia dibesarkan dan dididik di dalam istana Firaun. Ia mengenal setiap liku lorong tanah Mesir. la mengenal adat-istiadat dan bahasa yang berlaku di Mesir. Ia melihat sendiri kesengsaraan umat Israel yang menjadi budak di Mesir, dan ia pun tahu siapa Firaun. Sama seperti peringatan Tuhan yang ditujukan kepada Yehezkiel, Anda pun mendapat tuntutan dan peringatan yang sama. Tuhan menetapkan Anda menjadi penjaga umat-Nya di Indonesia. Anda tidak dikirim kepada suatu bangsa yang berbahasa asing dan berat lidah.
  4. Karena pelayanan literatur ini memberi kesempatan bagi Anda untuk lebih berperan serta di dalam pembangunan bangsa. Pemerintah Indonesia tengah memantapkan program "membangun manusia seutuhnya." Anda, dengan karunia-karunia khusus Anda, memiliki kemungkinan berkiprah dalam pembangunan rohani. Pada waktu murid-murid Tuhan Yesus bertanya apakah mereka perlu membayar pajak pada pemerintah asing yang menjajah mereka, dengan tegas Tuhan Yesus menjawab, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah" (Markus 12:17). Dan saat ini, jika melalui suara pemerintah, Tuhan memanggil Anda ke pelayanan literatur - bagi umat gembalaan-Nya, yaitu saudara-saudara seiman di dalam Kristus Yesus - bagaimana sambutan Anda?
  5. Pelayanan literatur adalah panggilan pelayanan. Sejak zaman dahulu, panggilan pelayanan ini sudah diemban oleh para nabi, rasul, dan bapa-bapa gereja, bahkan dapat dikatakan bahwa pelayanan literatur sudah menjadi bagian hidup pelayanan mereka. Alkitab adalah literatur istimewa, karena walaupun ditulis oleh kira-kira 40 orang penulis dengan kebebasan untuk menggunakan kesanggupan, emosi, pikiran dan gaya tutur mereka, namun sepenuhnya sesuai dengan kehendak Allah. Alkitab adalah literatur Allah pribadi, yang kini ditawarkan kepada Anda supaya menjadi sumber ide untuk membangun "tubuh Kristus". Dalam 2 Timotius 3:16-17 dikatakan, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." Dengan penuh kesungguhan Rasul Paulus menekankan pesannya di dalam 2 Timotius 4:2, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."
  6. Allah memanggil Anda untuk melayani Dia di bidang literatur. Tuhan berkenan dengan media ini, karena seperti yang tertulis di dalam Ibrani 1:1, "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi..., " maka di zaman anugerah ini Allah memperkenankan penggunaan literatur untuk menjabarkan rahasia Allah - betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus - bagi seluruh umat, terutama milik kepunyaan-Nya.

Bagaimana Tanggapan Anda terhadap Panggilan Ini?

Dengan penuh harapan dan doa, kami merindukan tanggapan yang positif, tanggapan yang disertai dan diikuti dengan tindakan. Dan inilah tujuan penulisan artkel ini; agar Anda menjadi penulis Kristen yang melayani di bidang literatur Kristen.

Mengapa Khawatir?

Bagi yang sudah menjadi penulis, pastilah secara teknis tidak lagi menemui banyak kesulitan. Anda pun sudah kaya dengan inspirasi. Seandainya ada yang perlu kami garis bawahi bagi Anda, itulah waktu, visi, dan kerelaan dipakai Allah. Rasul Paulus mengingatkan kita di dalam 1 Timotius 4:14, "Jangan lalai dalam menggunakan karunia yang ada padamu...."

Sesuai dengan judul buku ini, "Visi Pelayanan Literatur", maka tujuan utamanya ialah mendorong Anda supaya menulis; melibatkan Anda ke dalam sukacita membagi 'manna' yang memberi kekuatan.

Mungkin Anda ingin menyambut panggilan pelayanan ini namun dibimbangkan oleh perasaan "tidak atau kurang berbakat menulis." Tidak apa. Perasaan semacam itu pernah dimiliki oleh hampir sebagian besar anak-anak Allah yang terpanggil untuk sesuatu tugas tertentu. Walaupun Anda merasa belum dapat mengarang, tidak tahu bagaimana mengarang, atau kendala-kendala yang lain, namun sambutan positif atas panggilan pelayanan ini sudah merupakan awal yang baik.

Kami ulangi sekali lagi, bahwa kebutuhan akan literatur Kristen terus berkembang. Menulis untuk menjabarkan kasih dan pengampunan Yesus Kristus dengan segala ajaran-Nya bagi segenap tingkat generasi, memiliki peranan yang sangat berharga dan penting. Sedangkan fakta yang ada; buku-buku kristiani sangat kurang dan Anda dipilih Allah untuk mencukupi kekurangan itu dengan terjun ke bidang pelayanan literatur Kristen. Kami mengutip dua ayat dari Alkitab yang akan memberi motivasi yang menguatkan Anda:

    "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit - maka hal itu akan diberikan kepadanya" (Yakobus 1:5).

    "Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah" (1 Petrus 2:5).

Dan yang lebih menggembirakan lagi, hambatan-hambatan teknis itu dapat diatasi. Buku "Visi Pelayanan Literatur" ini menyajikan jawaban bagaimana mengatasi hambatan-hambatan untuk menulis itu. Lebih dari itu, penerbit buku ini juga berketetapan akan menampung hasil karya Anda. Karena itu, mari MENULIS!

Diambil dan diringkas dari:

Judul buku : Visi Pelayanan Literatur
Penulis : Rohyati Salihin (Penulis dan Abdi Allah
di "Balai Mahasiswa Baptis" Semarang)
Penerbit : Yayasan ANDI, Yogyakarta 1989
Halaman : 65 -- 74

Komentar