Orang tua memiliki peranan penting dalam perkembangan emosional anak, namun mereka sering menghadapi tantangan dalam mengelola sikap anak yang sulit diatur. Buku "7 Kecerdasan Emosional yang Dibutuhkan oleh Anak Anda" karya Pam Galbraith dan Rachel C. Hover memberikan wawasan dan langkah-langkah bagi orang tua untuk memahami dan mendidik kecerdasan emosional anak-anak, dengan fokus pada tujuh aspek penting yang dapat membentuk hubungan yang sehat. Buku ini tidak hanya bermanfaat untuk orang tua, tetapi juga untuk siapa saja yang peduli terhadap masa depan anak-anak, dengan menyediakan berbagai aktivitas dan informasi yang bermanfaat.
- peranan orang tua
- perkembangan emosional anak
- kecerdasan emosional
- pengharapan
- pendekatan bervariasi
- temperamen anak
- buku pendamping orang tua
- Orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan emosional anak.
- Banyak orang tua merasa kewalahan menghadapi perilaku anak yang sulit diatur.
- Pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu persiapan menjadi orang tua yang baik.
- Buku "7 Kecerdasan Emosional yang Dibutuhkan oleh Anak Anda" menawarkan tujuh pelajaran kecerdasan emosional:
- Menghormati otoritas
- Menunda kepuasan
- Kesadaran diri
- Empati
- Kesadaran sosial
- Motivasi dan ketekunan
- Pengharapan
- Setiap kecerdasan emosional berhubungan erat dengan pengendalian emosi dan kualitas hubungan di lingkungan kehidupan.
- Buku ini juga memuat kisah-kisah ilustratif dan penerapan rohani yang dapat membantu memperkenalkan nilai-nilai kepada anak-anak.
- Pentingnya menanamkan rasa optimis dan pengharapan pada anak-anak untuk pola pikir yang baik.
- Temperamen anak bervariasi, memerlukan pendekatan berbeda dalam pembelajaran emosional.
- Buku ini sangat direkomendasikan untuk orang tua Kristen yang ingin mendukung perkembangan emosional dan spiritual anak.
Ditulis oleh: Truly Almendo Pasaribu
Orang tua memang memegang peranan penting dalam proses perkembangan anak, termasuk perkembangan emosionalnya. Namun, tak jarang orang tua yang mengeluhkan ulah anak-anak mereka. Banyak juga yang bingung menemukan cara yang tepat untuk mencerdaskan emosional anak. Orang-orang di sekitar saya pun ada yang merasa kewalahan mengendalikan anak-anak mereka yang sulit diatur, suka menuntut, dan berani membantah orang tua. Apalagi mereka yang menjadi orang tua pada usia muda, yang kurang berpengalaman dalam memperlakukan anak-anak. Saya tidak membayangkan betapa frustasinya mereka menghadapi masalah anak. Mendengar cerita mereka saja, saya ikut pusing juga.
Sejenak saya berpikir, bagaimana jika saya berada di posisi mereka? Apakah saya akan merasakan apa yang mereka alami? Mungkin! Saya berharap saya bisa mengatasinya dengan baik. Untuk mengantisipasi hal itu saya mulai mencari sebanyak mungkin informasi tentang perkembangan anak. Salah satu buku yang saya temukan adalah buku karya Pam Galbraith dan Rachel C. Hover yang menjelaskan langkah-langkah yang bisa orang tua lakukan dalam memahami kecerdasan emosional anak-anak agar mereka memiliki dasar hubungan yang sehat dengan Allah, keluarga, komunitas, dan sesama.
Membaca buku ini benar-benar membuka wawasan saya. Sekalipun saya belum berencana untuk memiliki momongan, namun pengetahuan yang saya dapatkan dari buku ini sangat membantu saya mempersiapkan diri untuk masa depan saya -- menjadi orang tua. Hal ini tidak berarti bahwa buku ini hanya bermanfaat bagi orang tua saja. Buku ini juga bermanfaat untuk siapa pun yang memiliki perhatian khusus kepada anak-anak, apalagi mereka yang sangat peduli dengan masa depan anak. Melihat dari judulnya paling tidak pembaca bisa memetik tujuh pelajaran mengenai kecerdasan emosi anak. Tujuh kecerdasan emosional yang dibahas dalam buku ini adalah menghormati otoritas, menunda kepuasan, kesadaran diri, empati, kesadaran sosial, motivasi dan ketekunan, dan pengharapan. Masing-masing kecerdasan emosional memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan pengendalian emosi dalam membentuk kualitas hubungan di rumah, lingkungan, dan gereja. Menariknya, penulis kerap menyisipkan kisah-kisah ilustrasi dalam dunia nyata yang memikat dan inspiratif. Pula, penerapan rohani yang membangun di setiap pembahasan butir-butir kecerdasan emosional tersebut. Tokoh-tokoh Alkitab banyak pula yang dipilih menjadi contoh dalam penjelasan. Ini dapat dimanfaatkan juga untuk memperkenalkan mereka kepada anak-anak.
Dari ketujuh kecerdasan emosional dalam buku ini, saya merasa sangat diberkati membaca bab "Pengharapan". Saya belajar betapa pentingnya menanamkan rasa optimis kepada anak-anak untuk membentuk pola pikir mereka; tidak hanya orang tua, tetapi semua orang, perlu menanamkan pengharapan kepada mereka sejak dini dengan pendekatan-pendekatan yang membangun. Pendekatan yang kita lakukan pun perlu bervariasi sesuai dengan temperamen anak. Temperamen anak-anak sendiri bervariasi, bukan hanya melankolis, koleris, sanguinis, dan flegmatis, tapi juga supine.
Buku "7 Kecerdasan Emosional yang Dibutuhkan oleh Anak Anda" layak dimiliki sebagai buku pendamping orang tua Kristen yang rindu membawa perbedaan yang baik dalam kehidupan emosional dan rohani anak. Para penulis banyak menuangkan informasi serta aktifitas yang beragam dan berguna bagi orang tua dengan jelas. Jadi, sayang sekali jika tidak membacanya hingga tuntas.
Informasi buku:
| Judul buku | : | 7 Kecerdasan Emosional yang Dibutuhkan |
| oleh Anak Anda | ||
| Judul asli buku | : | 7 Emotional Skills Every Child Needs |
| Penulis | : | Pam Galbraith dan Rachel C. Hover |
| Penerjemah | : | Efie Shofia Sompie |
| Penerbit | : | Gospel Press, Batam |
| Ukuran buku | : | 12 x 21 cm |
| Tebal | : | 293 halaman |