Nasi Hidup | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Nasi Hidup


Kategori: Artikel

Orang Kristen yang tidak setia membaca dan mempelajari Alkitab akan mandek, sama seperti air yang tidak lagi mengalir dan menjadi busuk. Ia akan layu seperti tanaman yang menderita di musim kemarau panjang atau mengalami hujan abu gunung berapi yang membebani dan mencekiknya.

Ketika Tuhan Yesus melawan Iblis di padang gurun, Ia mengutip sebuah ayat, Ulangan 8:3, dan berkata, ada tertulis: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4)

Misalkan perkataan itu diucapkan di Indonesia dan bukan di Timur Tengah, pasti Ia akan berkata, "Manusia hidup bukan dari NASI saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Bagaimana kalau jemaat mengadakan kampanye pembacaan seluruh Alkitab (atau Perjanjian Baru) dalam satu tahun dengan tujuan tiap anggota gereja membaca setiap firman yang keluar dari mulut Allah, yaitu nasi rohani yang lengkap dengan lauk-pauknya.

Kalau setiap anggota gereja Saudara membaca seluruh Alkitabnya (atau Perjanjian Baru) dalam satu tahun, keberhasilannya akan nyata dalam kehidupan jemaat. Suksesnya kampanye pembacaan Alkitab akan bergantung pada motivasi setiap orang untuk membaca Alkitabnya dengan setia dan tekun. Gembala sidang adalah kunci utama untuk menolong motivasi itu.

Memang ada orang yang akan membaca Alkitabnya tanpa diingatkan oleh orang lain. Tetapi ada pula orang yang selalu gagal kecuali didorong, diingatkan, dan dimotivasikan setiap minggu.

Bagaimanakah seorang gembala sidang dapat membimbing jemaatnya dalam pembacaan seluruh Alkitab (atau Perjanjian Baru) dalam satu tahun? Yang berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipakai.

  1. Kebaktian dan undangan khusus.

    Ajaklah para anggota maju ke depan dan berjanji bahwa mereka akan membaca seluruh Alkitab (atau Perjanjian Baru) dalam satu tahun. Kami sarankan hari Minggu terakhir pada bulan Desember atau kebaktian malam tahun baru.

  2. Pengumuman dari mimbar dan dalam buletin setiap Minggu.

    Pakailah variasi supaya pendengar dan pembaca tidak bosan.

  3. Teladan gembala sidang.

    Kalau pemimpin-pemimpin menjadi contoh, lebih gampang menghimbau para anggota agar membaca Alkitabnya.

  4. Khotbah berdasarkan kitab yang sedang dibaca.

    Dalam tahun itu menyampaikan sebuah khotbah untuk tiap kitab dalam Alkitab (atau Perjanjian Baru). Khotbah dapat berdasarkan satu teks saja dalam kitab tersebut. Kalau hanya ada satu kebaktian pada hari Minggu, gembala sidang dapat membawakan khotbah, renungan, atau pelajaran Alkitab yang berhubungan dengan kitab itu pada hari Rabu.

  5. Kesaksian para pembaca Alkitab.

    Tiap Minggu di kebaktian dan di jam doa, minta satu atau beberapa anggota membaca satu ayat yang ditemukannya dalam pembacaan Alkitab selama minggu yang baru lalu dan bersaksi tentang arti dan berkatnya baginya.

  6. Kunjungan pribadi.

    Dalam kunjungan ke rumah-rumah, gembala sidang, guru sekolah minggu, dan pemimpin yang lain, dapat mengajak dan mengingatkan para anggota supaya terus setia membaca Alkitab sampai selesai dengan 66 kitab (atau 27 kitab) dalam tahun ini.

  7. Bahan daftar bacaan Alkitab.

    Usahakan supaya setiap anggota memiliki daftar bacaan Alkitab setiap hari untuk membaca seluruh Alkitab dalam satu tahun. Pakailah saran-saran bacaan untuk pagi dan sore dalam buku tersebut. Untuk Perjanjian Baru, pakailah saran-saran sore saja. Daftar tersebut terdapat dalam agenda saku atau dapat dibeli tersendiri. Barangkali gereja membeli untuk tiap anggota atau menyediakannya agar anggota dapat membeli dengan mudah.

  8. Janji-janji Tuhan.

    Tunjukkanlah janji-janji Tuhan tentang pembacaan dan penyelidikan Alkitab kepada anggota-anggota, misalnya Yosua 1:8 dan Mazmur 1:1-3.

Diambil dan diedit dari:

Judul artikel : Nasi Hidup
Judul buku : Sekelumit Tentang Gembala Sidang
Penulis : John E. Ingouf
Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1988
Halaman : 73 -- 75

Komentar