Mengenali Monster Pribadi | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Mengenali Monster Pribadi


Kategori: Kesaksian Pembaca

Ditulis oleh: Adiana

Ada orang yang mudah sekali merasakan kesepian, padahal dia mempunyai keluarga dan harta yang melimpah. Ada juga orang sangat minder dengan dirinya sendiri dan tidak pernah puas dengan apa yang ada padanya. Belum lagi mereka yang mudah sekali marah ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mungkin, kita sering atau pernah bertemu dengan orang-orang semacam itu. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda juga mempunyai sifat-sifat tersebut?

Kalau boleh jujur, entah sadar atau tidak sadar, setiap kita pasti memiliki sifat atau kebiasaan buruk. Kadang saya pun bertanya-tanya, mengapa seseorang bersikap seperti itu? Atau bahkan, mengapa saya bersikap seperti ini? Namun, pertanyaan-pertanyaan itu tidak saya pendam berlama-lama. Akhirnya, setelah membaca buku berjudul "Mengenali Monster Pribadi -- Seni Pemulihan Diri dari Trauma, Emosi Negatif, dan Kebiasaan Buruk" tulisan Julianto Simanjutak, saya mengerti bahwa ternyata terdapat 'monster-monster pribadi' yang membuat saya cenderung memiliki sikap-sikap buruk. Sikap buruk tersebut kemungkinan besar saya bawa dari kehidupan keluarga pada masa kecil. Penulis menyebutnya dengan istilah 'pohon keluarga'. Jika kita memiliki masa lalu keluarga (pohon keluarga) yang buruk, misalnya ayah yang seorang peminum dan sering berbuat kasar, pengalaman diejek ketika masih bersekolah, tidak dibesarkan bersama orang tua, dan lain sebagainya, maka semua pengalaman kita itu akan berdampak buruk saat kita masuk pada masa dewasa. Lebih buruknya lagi, 'monster pribadi' ini tidak hanya melukai diri kita sendiri, tetapi juga melukai orang lain, terutama generasi sesudah kita.

Buku ini terbagi dalam dua bagian, yaitu mengenali jenis-jenis 'moster pribadi' dan seni untuk mengelola 'moster pribadi'. Penulis menuliskan jenis-jenis 'monster pribadi' yang paling sering kita temui, yaitu kepahitan, tawar hati, minder, kemarahan, kesepian, sayang diri, putus asa, kelebihan beban, kehilangan, dan kebiasaan buruk. Penulis yang berprofesi sebagai terapis bagi masalah keluarga ini memang sangat kaya dengan pengalaman-pengalaman yang ia peroleh dari orang-orang yang datang kepadanya untuk meminta pelayanan konseling. Bapak Julianto sering membagikan pengalaman pribadinya sendiri sehingga apa yang beliau bagikan bukan sekadar 'teori', tetapi realita yang terjadi dan bagaimana kita dapat mengatasinya. Sebagai manusia yang telah terluka dan berdosa, kita memang perlu membuka hati kita untuk membiarkan Satu Pribadi menyatakan kasih karunia-Nya kepada kita karena hanya Ia yang sanggup menyembuhkan kita dari segala luka hati kita dan membebaskan diri kita dari 'monster-monster pribadi' kita. Di samping itu, kita juga memerlukan orang-orang terdekat yang bersedia mendengarkan kita dan bersedia mendampingi kita melalui masa-masa pemulihan kita.

Bagian yang paling saya sukai dari buku ini adalah ketika penulis mengajak pembaca untuk berkomitmen memperbaiki relasi dalam keluarga dan menyatakan dengan tegas untuk menghentikan luka-luka tersebut sehingga orang lain tidak perlu menjadi korban keegoisan kita. Buku ini juga sangat membantu saya mengenal diri saya sendiri, terutama dalam mengenali kecenderungan buruk saya. Dengan membaca buku ini, saya tidak hanya dapat menolong diri sendiri, tetapi juga menolong orang lain yang saya kasihi.

Bacalah buku ini agar Anda juga diberkati seperti yang saya alami. Tuhan Yesus memberkati.

Informasi buku:

Judul asli buku : Mengenali Monster Pribadi
Judul buku terjemahan : --
Penulis : Julianto Simajuntak
Penerjemah : --
Editor : Roswitha Ndraha dan Vivi Yanthi Sipayung
Penerbit : Pelikan Indonesia, Tangerang 2013
Ukuran buku : 20,4 x 13,8 cm
Tebal : 205 halaman
ISBN : --
Buku Online : --
Download : --

Komentar