Living Simply | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Living Simply


Kategori: Kesaksian Pembaca

Ditulis oleh: Billy Wagey

Ada sebuah cerita tentang seseorang yang ingin lebih menyederhanakan hidupnya. Dia mulai mencari semua yang ia perlukan termasuk peralatan untuk membantunya mencapai keinginannya. Dia memutuskan untuk membeli sebuah komputer untuk mengerjakan tugas kantornya. Lalu pergilah orang ini ke sebuah toko komputer dan alat tulis. Dia memesan banyak barang, antara lain sebuah komputer yang dilengkapi dengan 30 software interaktif, printer berwarna, dan modem, dan juga satu mesin fax, buku notes elektronik, telephone untuk mobilnya, lemari arsip berlaci 5, tempat untuk menyimpan buku dan kertas, dan satu set meja kantor. Barang-barang yang dibelinya itu hendak ia letakkan di kantor. Keesokan harinya barang yang dipesannya datang. Petugas yang mengantarkan barang-barang tersebut bertanya kepada orang itu, "Saya harus meletakkan barang-barang ini dimana, Pak?". Lalu orang itu melihat sekeliling kantornya yang ternyata hanya berukuran sekitar 4 x 5 meter. Orang itu berkata, "Sepertinya saya harus membuat sebuah kantor baru, apakah Anda bisa menolong saya mencarikan seorang kontraktor bangunan? Sekalian juga dengan orang yang bisa membantu saya untuk mengoperasikan komputer?". Dari cerita di atas kita diingatkan bahwa terkadang saat kita ingin hidup sederhana, kita justru membuat hidup ini semakin rumit.

Dalam buku ini, saya belajar beberapa hal dasar mengenai bagaimana kita bisa mendapatkan hidup yang lebih sederhana.

Hal pertama adalah untuk Membuat Keputusan (Making Decision). Terkadang keputusan yang kita ambil pada akhirnya menyusahkan kita, dan sering kita membuat keputusan-keputusan kecil dengan sembarangan, yang akhirnya membuat hidup kita semakin sulit. Tuhan memberikan kita kehendak bebas untuk membuat keputusan. Semua manusia memiliki kehendak bebas. Tapi terkadang kita salah mengartikan arti kehendak bebas itu dengan membuat semua keputusan berdasarkan keinginan kita sendiri, atau bahkan dengan penuh kecerobohan. Hidup kita dapat menjadi sederhana dan berarti jika kita menjadikan kehendak Allah sebagai dasar dalam setiap keputusan yang kita ambil. Dan hasilnya adalah betapapun sibuknya kita, berapapun besar tekanan yang kita alami, hidup kita akan menjadi terasa lebih mudah karena kita selalu melihat kepada Tuhan, Sang Gembala Agung, yang selalu menuntun hidup kita ke jalan yang benar.

Hal kedua adalah 'Berpusat kepada Allah (Centering on God).' Apa maksudnya? Jika kita membaca di dalam Alkitab, Tuhan Yesus, sebelum memulai sebuah pelayanan, ditengah-tengah kesibukannya dalam melayani, selalu menyediakan waktu untuk menyendiri dan berdoa. Mengapa? Karena Yesus tahu bahwa Dia sangat membutuhkan kasih karunia, kekuatan dan pimpinan Allah. Dia membutuhkan waktu untuk menenangkan diri dan mencari kehendak Bapa untuk-Nya. Hidup Yesus berpusat kepada Allah BapaNya karena Dia datang untuk menggenapi rencana Allah di dunia. Kita pun sangat membutuhkan waktu tenang untuk berdoa, mencari kehendak Allah dalam kehidupan kita. Waktu tenang yang dimaksudkan disini bukan berarti hanya menjauhi kesibukan, mencari tempat yang tenang dan sunyi. Tapi waktu tenang itu adalah satu kesempatan untuk mengisi hidup kita dengan puji-pujian kepada Tuhan, penyembahan kepada Tuhan. Untuk dapat melakukan ini dengan baik, dibutuhkan disiplin. Kita harus menemukan cara yang terbaik sehingga kita dapat membangun hubungan intim bersama Tuhan dan bersaat teduh bersama-Nya. Beberapa orang senang melakukannya pada pagi hari, yang lain mungkin malam hari, atau pada sela-sela kesibukan kita. Tidak jadi soal kapan waktunya yang terpenting adalah ketika kita mengambil waktu tenang dengan Tuhan, kita benar-benar fokus dan berpusat hanya pada Tuhan Yesus. Dan menanggalkan segala beban yang begitu merintangi sehingga kita bisa merasakan hadirat-Nya.

Itu adalah beberapa hal yang saya dapatkan dalam buku ini. Jika Anda ingin mengetahui hal-hal lain yang bisa membuat hidup Anda lebih sederhana terutama hidup sederhana di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, silakan membaca buku ini.

Tuhan Memberkati

Informasi buku:

Penulis : Delia Halverson
Penerbit : Abingdon Press, Nashville 1996
Ukuran buku : 17,5 x 14 cm
Tebal : 128 halaman

Komentar