Ketika Tuhan Sulit Dimengerti | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Ketika Tuhan Sulit Dimengerti


Kategori: Iman dan Karakter

Ketika Tuhan Sulit Dimengerti
Judul buku : Ketika Tuhan Sulit Dimengerti
Judul asli buku : --
Penulis : M. Iksantoro
Ilustrator : Benyamin Morib
Penerjemah : --
Editor : --
Penerbit : STT Berita Hidup
Tebal buku : 202(+) halaman

Buku Ketika Tuhan Sulit Dimengerti, merupakan sebuah buku yang sangat menginspirasi iman saya. Ketika membacanya, saya diajak untuk merasakan setiap pergumulan yang dialami oleh penulis yang mengalami ujian hidup begitu berat. Buku ini menceritakan kisah nyata kehidupan istri penulis yang mengidap penyakit "hydrocypallus" dan "tumor otak". Saya mendapat pengertian iman baru, bahwa Tuhan mengijinkan masalah dalam hidup kita untuk sebuah alasan. Alasan yang utama adalah Tuhan rindu menyatakan kuasa-Nya melalui permasalahan yang sedang kita hadapi. Dalam bukunya, M. Iksantoro menyatakan lima alasan Tuhan mengijinkan masalah dalam hidup kita sebagai berikut:

Pertama, Tuhan ingin menguji, masihkah kita mencintai Tuhan? Cinta sejati membutuhkan sebuah ujian, demikianlah kesetiaan kita terhadap Tuhan perlu diuji. Ia mengijinkan kita melalui serangkaian peristiwa yang terkadang sulit dipahami oleh akal pikiran kita, karena Ia ingin menguji seberapa besar kadar cinta kita kepada-Nya.

Kedua, Kita diminta berserah total kepada-Nya. Tuhan tahu apa sedang dikerjakannya dalam hidup kita. Ia mengerti secara detail kemampuan kita. Maka, serangkaian peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan ingin agar kita berserah total kepada-nya, kita diajarkan untuk tidak mengambil apa yang sudah kita serahkan kepada Tuhan, karena Ia sedang mengerjakan karya yang indah dalam permasalahan kita.

Ketiga, Ia ingin menyatakan mukjizatnya. Melalui krisis yang sedang kita hadapi, Tuhan ingin menyatakan mukjizat-Nya, mustahil kita akan melihat mukjizat Tuhan jika kita tidak pernah mengalami pergumulan hidup. Melalui permasalahan, kita akan mengenal Tuhan secara dalam, karena kita akan mengenal bagaimana Tuhan menolong kita dan memberi jalan keluar di luar akal pikiran kita.

Keempat, Ia ingin membentuk karakter kita. Melalui krisis yang terjadi Tuhan ingin membentuk karakter kita melalui serangkaian peristiwa. Tujuannya untuk menjadikan kita sebagai pribadi yang tahan uji dan dapat bersaksi bagi sesama melalui pengalaman krisis yang sudah berhasil kita lewati.

Kelima, ada yang indah untuk kebaikan bersama. Segala serangkaian peristiwa yang sedang kita hadapi, meski sulit dipahami dengan akal pikiran, Tuhan sedang mendesain sebuah rencana yang indah untuk kebaikan bersama. Tidak ada yang lain selain rancangan sukacita dan damai sejahtera bagi diri kita. Yang perlu kita lakukan hanya percaya saja kepada-Nya dan berserah total. Percayalah, rencana-Nya tepat pada waktunya.

Peresensi: Bayu Permana

Komentar