Renungan | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Renungan


Apakah Kasih Kristiani itu?

Kategori: Renungan

Ditulis oleh: Yanti

Gambar: Kasih

Ketika banyak orang membicarakan tentang kasih sayang, cinta, dan semua yang berhubungan dengan hal itu di bulan Februari ini, buku yang ditulis oleh Ken Wilson terbitan Gandum Mas ini menarik perhatian saya. Judulnya memancing keingintahuan saya apakah kasih yang selama ini saya terapkan sebagai orang Kristen benar-benar kasih kristiani seperti yang diajarkan oleh Yesus. selengkapnya...»


Janji (Makna Natal yang Sejati)

Kategori: Renungan

Gambar: Janji
Judul buku : Janji (Makna Natal yang Sejati)
Judul asli : Promise -- The True Meaning of Christmas
Penulis : Lee Strobel
Penulis : Michael Ross-Watson
Penerbit : KJPublishing
Ukuran buku : 23 x 15 cm
Tebal : 63 halaman
Sumber : --

Apa yang dapat kita lakukan untuk mengisi masa-masa Natal? Sebagai orang Kristen, kita tentu harus memahami makna di balik peristiwa Natal yang kita rayakan setiap tahun. Sebab, Natal bukan perayaan meriah tanpa arti seperti yang disampaikan Michael Ross-Watson dalam buku Promise -- The True Meaning of Christmas. Nah, membaca dan menggali buku renungan karya Michael Ross-Watson ini dapat menjadi pilihan kita untuk mengisi dan merayakan masa Adven secara berarti. selengkapnya...»


Pahlawan Lain dalam Natal

Kategori: Renungan

RENUNGAN

Pahlawan Lain dalam Natal

Buku_161_pahlawan-lain-dalam-natal.jpg

"Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam." (Matius 1:19)

Hampir di sepanjang hidup, saya melewatkan pentingnya peran Yusuf dalam cerita Natal. Namun, setelah saya sendiri menjadi seorang suami dan ayah, saya dapat lebih menghargai kepribadian Yusuf yang lemah lembut. Bahkan, sebelum Yusuf tahu bagaimana Maria bisa mengandung, ia telah memutuskan untuk tidak akan mempermalukan atau menghukum Maria atas kecurigaan bahwa ia telah berselingkuh (Matius 1:19).

Saya mengagumi ketaatan dan kerendahan hati Yusuf karena ia tidak hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh malaikat (Matius 1:24), tetapi juga tidak melakukan hubungan suami istri dengan Maria sampai Yesus lahir (Matius 1:25). Kemudian, kita juga melihat bahwa Yusuf bersedia meninggalkan tanah kelahirannya demi melindungi Yesus (Matius 2:13-23).

Bayangkan tekanan yang pasti dialami oleh Yusuf dan Maria ketika mengetahui bahwa mereka harus membesarkan dan merawat Yesus! Bayangkan kerumitan dan tekanan yang mereka alami setiap saat dalam kehidupan sehari-hari yang dijalani bersama Sang Anak Allah; tentulah ada tuntutan untuk terus-menerus hidup kudus di hadapan Dia. Alangkah luar biasanya pribadi Yusuf sehingga ia dipercaya Allah untuk mengemban tugas tersebut! Yusuf menjadi teladan yang sangat indah untuk kita ikuti, baik dalam membesarkan anak-anak kita sendiri maupun anak-anak milik orang lain yang saat ini berada di bawah asuhan kita.

Kiranya Allah memberi kita kekuatan untuk berlaku setia seperti Yusuf, bahkan ketika kita tidak memahami sepenuhnya rencana Allah bagi kita.

Ya Bapa, kami tahu bahwa hikmat-Mu jauh melebihi pengertian kami yang sangat terbatas. Kami bersyukur, kami boleh bergantung kepada-Mu yang akan menggenapi rencana-Mu yang terbaik bagi kami. Engkau layak menerima kesetiaan kami sepenuhnya.

Rahasia pelayanan sejati terletak pada kesetiaan penuh kepada Allah di mana pun Dia menempatkan Anda.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs  :  Our Daily Bread Ministries
Alamat URL  :  http://santapanrohani.org/2014/12/13/pahlawan-lain-dalam-natal/
Judul artikel  :  Pahlawan Lain dalam Natal
Penulis artikel  :  Tidak dicantumkan
Tanggal akses  :  21 Agustus 2015

Mencari Cinta

Kategori: Renungan

Bacaan: Yohanes 3:16-21

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) selengkapnya...»


Tuan Rogers

Kategori: Renungan

Bacaan: Kolose 3:22-4:1

Nas: Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)

Almarhum Fred Rogers, penggagas dan pembawa acara program televisi yang sangat digemari anak-anak berjudul "Mister Rogers' Neighborhood" (Tetangga Tuan Rogers), memiliki pemahaman khusus mengenai pelayanan dan pekerjaannya. Istrinya, Joanne, berkisah kepada wartawan, "Saya selalu mengingatkan orang bahwa suami saya adalah pendeta Presbiterian dan itu adalah pelayanannya. Pekerjaannya pun adalah pelayanannya, dan ia mencintai pekerjaannya. Sungguh, ia sangat mencintai pekerjaannya. Itulah yang membuat saya sedih kehilangan dia. Saya kira ia bisa melakukan pekerjaan itu lebih lama lagi jika ia bisa, tetapi ia menerima takdirnya dengan segenap hati dan siap untuk pergi ke surga."

Mungkin kita merasa bahwa pekerjaan bersifat sekuler, dan menganggap memimpin Pemahaman Alkitab sebagai hal yang rohani. Padahal, Alkitab tidak membuat pembedaan seperti itu. Paulus memerintahkan umat kristiani untuk bekerja "jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan". "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya." (Kolose 3:22-24)

Apabila kita menghormati Allah dan menolong sesama, pekerjaan serta pelayanan kita akan berpadu menjadi sebuah pelayanan yang menyenangkan Tuhan. Tuan Rogers telah menunjukkan kepada kita bagaimana cara melakukannya di lingkungan kita.

Pekerjaan Sehari-hari yang Dikerjakan bagi Allah Memiliki Nilai Kekekalan

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Nama situs : Alkitab SABDA
Alamat URL : http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=1468
Penulis renungan : David McCasland
Tanggal akses : 5 November 2014

Pesan Natal yang Sesungguhnya

Kategori: Renungan

Bacaan: Yesaya 11:1-10

Menjelang perayaan Natal, saling bertukar dan mengirimkan kartu Natal mungkin masih menjadi tradisi yang marak beberapa tahun silam. Dahulu, toko-toko yang menjual kartu Natal mendadak menjadi ramai karena antusiasme orang-orang yang ingin memeriahkan Natal dengan kartu-kartu Natal yang cantik. Namun, seiring perkembangan teknologi dan informasi beberapa tahun terakhir, tampaknya banyak orang lebih senang mengirimkan ucapan Natal melalui pesan pribadi (SMS), WhatsApp, atau media-media sosial, seperti Facebook, Twitter, dsb., dengan gambar-gambar digital yang tidak kalah menarik dengan kartu Natal. selengkapnya...»


Kebangkitan Kristus, Masa Depan Kita

Kategori: Renungan

Ketika suatu kemalangan atau bencana terjadi, kita sering kali bertanya, "Mengapa saya harus mengalami ini? Mengapa ini harus terjadi kepada kami? Mengapa ada penyakit? Mengapa cacat? Mengapa orang itu mati? Atau, kita akan protes, menolak, bahkan berusaha menyangkalnya dengan berteriak, "Tidak, tidak ...!!!" Namun, sebagai pengikut Kristus, sudah benarkah reaksi kita ini? Sudahkah karya kebangkitan-Nya berdampak dalam kehidupan kita? selengkapnya...»


Yesus, Jadilah Gembalaku

Kategori: Renungan

Nas: Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. (Lukas 2:8) selengkapnya...»


Membaca Keseluruhan

Kategori: Renungan

Nats : Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16)

Bacaan : Mazmur 119:97-112

Beberapa keluarga kristiani mempraktikkan aktivitas membaca Alkitab secara menyeluruh. Seusai makan malam, mereka membaca satu atau dua pasal. Mereka membaca dari Kejadian sampai Wahyu, tak satu pun terlewatkan. Bahkan bagian tentang silsilah keturunan dengan nama- nama yang sulit dilafalkan, mereka baca dengan lantang. selengkapnya...»


Penderitaan di Salib

Kategori: Renungan, Paskah

Bacaan: Yesaya 53

Nats: [Yesus] telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:8)

Sebagai orang kristiani, kita pasti memahami makna rohani pengurbanan Kristus di bukit Kalvari. Namun, kita dapat dengan mudah melupakan penderitaan hebat yang ditanggung Kristus di sana. Hal yang paling buruk pada peristiwa itu adalah keterpisahan-Nya dengan Bapa. Namun, penderitaan jasmani yang dialami-Nya pun sangat mengenaskan, di luar akal manusia. selengkapnya...»

Komentar