Ia Dinamai Perempuan | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Ia Dinamai Perempuan


Kategori: Biografi, Resensi Buku Cetak

Judul buku : Ia Dinamai Perempuan
Judul asli : Manninne, Vrouwen in de Bijbel
Penulis/Penyusun : Gien Karssen
Penerjemah : Dra. Margaret D. Gunawan
Editor : Drs. Ganda Wargasetia
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2008
Ukuran buku : 14 x 21 cm
Tebal : 263 halaman
ISBN : 979-26-3524-6
Buku Online : --
Download : --
Sumber : Pub. e-Buku 121/2013

Perempuan adalah makhluk yang diciptakan Allah dari tulang rusuk laki-laki. Ia diciptakan setelah Adam, tetapi perempuan bukanlah karya susulan karena "pikiran yang timbul kemudian". Bersama kaum laki-laki, perempuan juga merupakan bagian dari rencana Allah yang sudah ada sejak semula. Keduanya bersifat setara dan diberi tanggung jawab yang sama dalam mengolah dan memelihara kehidupan, serta untuk taat kepada Allah. Namun, tugas itu gagal dijalankan oleh Hawa setelah ia memilih untuk melanggar perintah Allah, dan dengan demikian membuang kebahagiaan yang seharusnya sudah ditentukan untuknya. Kemudian, terdapat pula Sara, istri Abraham yang dipilih oleh Allah untuk menjadi ibu dari bangsa pilihan Allah; Ester, sang ratu yang menjadi alat bagi keselamatan bangsanya pada zaman kerajaan Persia; serta Maria, yang paling diberkati dan diistimewakan karena terpilih untuk menjadi ibu dari Tuhan, dan dipercaya untuk mendidik Yesus di dalam kemanusiaan-Nya di dunia. Dan, masih banyak lagi tokoh perempuan lain dalam Alkitab, yang dapat kita temukan dalam buku "Ia Dinamai Perempuan".

Buku setebal 263 halaman yang membicarakan tentang 24 tokoh perempuan dalam Alkitab ini, memberikan hal-hal relevan yang terkait dengan pergumulan kaum perempuan pada masa kini. Kita dapat belajar tentang iman dari Sara dan Janda di Sarfat, belajar mengenai ketabahan dan keteguhan hati Hana, belajar untuk menjadi teman yang baik seperti Elisabet, bahkan belajar untuk mengetahui bagaimana sifat iri dan kepahitan yang tampak pada diri Penina dan istri Ayub akan menjauhkan kita dari damai sejahtera dan berkat Allah. Masing-masing tokoh perempuan dalam buku ini sesungguhnya memberikan kita wawasan dan contoh yang nyata mengenai pergumulan iman, ketaatan, kesetiaan, kerendahan hati, dan hubungan dengan Allah, yang senantiasa menjadi topik utama pergumulan dalam kehidupan kaum perempuan setiap hari. Walaupun zaman tokoh-tokoh perempuan ini telah lama berlalu, tetapi Gien Karssen, sang penulis buku, ingin menyampaikan kepada kita bahwa pelajaran dari kehidupan yang mereka bawa masih menjadi berkat berharga yang dapat kita terapkan saat ini.

Peresensi: N. Risanti

Komentar