Dari Nazaret ke Golgota | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Dari Nazaret ke Golgota


Kategori: Resensi Buku Cetak, Natal

Judul buku : Dari Nazaret ke Golgota
Judul asli : --
Penulis/Penyusun : Wilson Nadeak
Penerjemah : --
Editor : G. Dyah Paramita P.K.
Penerbit : Gloria Graffa, Yogyakarta 2008
Ukuran buku : 19 x 12,5 cm
Tebal : 159 halaman
ISBN : --
Buku Online : --
Download : --

Buku yang berjudul "Dari Nazaret ke Golgota" ini mengisahkan kehidupan Yesus, mulai dari kelahiran-Nya yang ajaib hingga kebangkitan-Nya yang mulia. Buku ini mengajak pembaca untuk mengenal sosok Yesus Kristus lebih dalam serta memahami ajaran-Nya, agar dapat menyikapi pengorbanan-Nya di kayu salib dan dapat melaksanakan semua yang telah diajarkan-Nya selama hidup-Nya di dunia ini.

Wilson Nadeak, penulis buku ini, membagi perjalanan hidup Yesus ke dalam empat bagian.

  1. Peristiwa kelahiran Yesus di tengah ancaman Raja Herodes, saat Ia tumbuh besar sebagai seorang anak tukang kayu di sebuah kota bernama Nazaret hingga Ia menghadapi Iblis yang mencobai-Nya.
  2. Peristiwa ketika Yesus bertemu dan memanggil murid-murid-Nya hingga pada saat Yesus mulai memasuki kota Yerusalem untuk mengikuti perayaan Paskah dan melakukan banyak tanda ajaib di sana.
  3. Peristiwa ketika Yesus berdoa di taman Getsemani dan menyerahkan diri-Nya seutuhnya kepada Allah Bapa.
  4. Peristiwa pengkhianatan Yudas Iskariot, kematian Yesus di kayu salib, dan kebangkitan-Nya yang mulia.

Dalam buku ini, penulis tidak terpancang pada satu sudut pandang Injil, tetapi juga mengambil sudut pandang dari Injil lainnya. Ia mengulas dengan baik setiap detail kehidupan Yesus dari keempat Injil. Hal ini menolong pembaca semakin mengenal Yesus Kristus secara utuh berdasarkan firman Tuhan. Di samping itu, bahasa yang digunakan dalam buku ini pun sederhana sehingga mudah dipahami oleh siapa saja yang membacanya.

Bagi Anda yang rindu mengenal Yesus lebih dalam, buku ini dapat menolong Anda untuk memahami makna pengurbanan Yesus yang sempurna bagi kita. Dengan demikian, kita makin mantap dalam meneladani dan melaksanakan ajaran-Nya. Kiranya, kita tidak menyia-nyiakan pengorbanan Yesus di kayu salib yang hanya terjadi satu kali untuk selamanya itu. Amin.

Peresensi: Lusia

Komentar