Buku Baik dan Sang Pemula | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Buku Baik dan Sang Pemula


Kategori: Kiat-kiat

Seiring dengan banyaknya penerbit dan toko buku baru yang bermunculan, dengan sekian banyak judul dan versi buku, memilih buku bisa menjadi persoalan yang memusingkan. Meski secara finansial kita mampu membeli banyak buku, bisa jadi kita kesulitan dalam mengalokasikan waktu untuk membacanya. Apalagi jika keuangan yang kita miliki cukup terbatas dan pas-pasan jumlahnya.

Berikut ini adalah tip yang mempermudah Anda memilih buku, baik ketika Anda mau membeli ataupun mendahulukan buku mana yang akan Anda baca. Tip ini berguna untuk Anda, terutama yang masih "pemula" dan belum cukup memiliki wawasan dan "feeling" yang mencukupi, yang biasanya tumbuh seiring dengan keakraban kita dengan buku sebagai bacaan yang mencerdaskan.

1. Buatlah daftar buku yang sedang Anda butuhkan.

Jika belum tahu judul bukunya, tulislah tema dan golongan buku yang kira-kira sesuai. Persoalan rendahnya minat baca dan daya beli sering kali dikarenakan kebingungan pembaca berhadapan dengan beragamnya pilihan, sementara mereka merasa buta untuk mengenali buku mana yang paling sesuai bagi dirinya. Bagi Anda yang masih mengalami perasaan demikian, cobalah untuk menanyakan kepada teman yang gemar membaca atau bacalah resensi buku baru yang biasa ada di koran-koran setiap hari Minggu. Jangan sekali-sekali Anda asal membeli buku karena sampul atau judul yang menarik saja, juga jangan ikut-ikutan dengan tren buku yang sedang laris. Jika tidak sesuai, kesalahan memilih buku semacam ini akan membuat minat baca Anda semakin turun atau bahkan Anda semakin antipati terhadap buku.

2. Mulailah dengan pengarang yang sudah Anda kenal.

Mengetahui sekilas riwayat hidup dan reputasi seorang pengarang yang memiliki kesan baik bagi diri Anda akan memberi pintu yang lebar dalam diri sendiri untuk masuk dan menyelami apa yang ditulisnya. Bisa juga Anda bertanya kepada mereka yang lebih tahu dalam bidang buku yang ingin Anda baca. Misalnya, tanyakan pengarang novel atau penyair yang diakui kualitasnya. Tanyakan buku yang kira-kira cocok dengan kemampuan Anda sebagai pembaca pemula.

3. Bacalah sampul belakang buku, kata pengantar atau pendahuluan, dan daftar isinya.

Jika ingin lebih spesifik lagi, lihatlah indeks yang biasa disertakan pada bagian akhir buku. Anda bisa mengetahui inti sari dan isi buku berdasarkan apa yang dituliskan di sana. Boleh juga Anda membaca salah satu bagian dari buku itu, terutama yang Anda nilai sesuai dengan subjek utama yang Anda cari. Dari sini, Anda bisa memutuskan apakah buku tersebut memang layak bagi Anda atau tidak.

4. Untuk buku-buku terjemahan.

Terutama fiksi sastra, filsafat, dan semacamnya; lihatlah penerjemah dan penerbitnya. Baca juga sekilas secara acak pada beberapa halamannya. Perhatikan apakah ada banyak kejanggalan mendasar seperti kalimat yang bertele-tele dan membingungkan, ungkapan yang tidak pas, istilah-istilah yang tidak logis, dan sebagainya. Terjemahan yang baik biasanya menyertakan daftar istilah sulit, keterangan konteks suatu bagian, dan semacamnya. Begitu pula dengan penerjemahnya, yang mestinya memiliki wawasan keilmuan dan kapabilitas sesuai dengan tema atau bidang bahasan buku yang diterjemahkan. Hal ini perlu Anda lakukan karena kini banyak sekali bermunculan penerbit dan penerjemah baru yang kurang memiliki idealisme akan kualitas sebuah buku sebagai bagian dari keberadaban. Jangan biarkan minat baca Anda dirusak oleh para pedagang buku ini hingga Anda akhirnya juga memusuhi penerbit dan buku yang sesungguhnya sangat Anda butuhkan.

5. Untuk buku-buku bersambung atau serial.

Jangan segera memutuskan untuk membeli. Sebisa mungkin, usahakan untuk meminjam kepada teman yang telah membeli. Setelah membaca dan meresapi buku tersebut. Anda bisa lebih matang memutuskan apakah buku tersebut layak Anda miliki atau tidak. Buku-buku bersambung dan serial biasanya seperti memaksa Anda untuk terus membeli buku sambungan berikutnya karena Anda akan merasa sia-sia telah membeli dan memiliki buku yang belum tamat.

Tentu saja tulisan ini sekadar panduan ringan yang tidak harus dibuktikan kesahihannya. Sebab, sebagaimana kata sebuah amsal, "sejelek-sejelek buku, tetaplah ada gunanya". Setidaknya, dibanding tidak membaca sama sekali.

Diambil dan disunting dari:

Judul majalah : MataBaca
Edisi majalah : Vol. 2, No. 3, November 2003
Penulis artikel : Goen
Halaman : 45

Komentar