Bagaimana Kita Berdoa | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Bagaimana Kita Berdoa


Kategori: Doa, Resensi Buku Online

Judul asli : --
Penulis : Iskandar Jadeed
Penerjemah :
Penerbit : Penerbit Jalan Rachmat, Jakarta
Ukuran buku : --
Tebal : --
Sumber : Pub. e-Buku edisi 57/2010

Bagimana kita sebaiknya berdoa? Pertanyaan penting ini pernah diajukan oleh murid-murid Tuhan Yesus, bahkan banyak orang masih menanyakan pertanyaan yang sama hingga sekarang. Seiring waktu, orang-orang Kristen sudah mengembangkan beragam jenis doa dan kita berdoa untuk berbagai keperluan. Doa merupakan disiplin rohani yang sama pentingnya dengan kerja. Tuhan Yesus Kristus sendiri merupakan teladan pendoa yang paling utama. Dalam Yohanes 4:23-24 tersirat kehendak Allah untuk memiliki penyembah yang menikmati suasana persekutuan, penghormatan, dan pengagungan Dia (Allah) ketika mereka berdoa.

Buku berjudul "Bagaimana Kita Berdoa" yang diterbitkan untuk kalangan sendiri ini berusaha memberi pembaca wawasan yang praktis tentang doa. Pada bagian pendahuluan, penulis memberikan pengertian mengenai status kita sebagai anak-anak Allah. Karena status inilah, kita dimungkinkan untuk memiliki hubungan persekutuan yang indah dengan Allah. Dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid- murid-Nya, Ia mengajarkan enam jenis permohonan doa: tiga permohonan pertama berhubungan dengan Allah dan tiga yang terakhir berhubungan dengan manusia. Kita diajarkan berdoa, "Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga". Tiga doa yang berkenaan dengan Allah ini mendahului tiga doa yang berkenaan dengan manusia. Buku ini menuntun pembaca untuk mengakui bahwa otoritas dan kuasa Allah mencakup segala sesuatu. "Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga" itulah ungkapan yang menggambarkan totalitas penyerahan kepada Allah. Kita seharusnya lebih mengutamakan pelaksanaan kehendak Allah alih-alih menuruti keinginan diri sendiri.

Penulis buku ini menguraikan beberapa pokok bahasan, di antaranya "Bagaimana Doa Terbentuk"; "Bagaimana Selayaknya Doa Itu Dipersembahkan"; "Di manakah Kita Harus Berdoa"; "Apakah Ada Syarat- Syarat Supaya Doa Didengarkan?"; "Apakah Rahasia Doa yang Berhasil?" Buku ini didesain untuk konteks misi sehingga penulis dengan sengaja menyebut nama Yesus sebagai [Isa] "Al-Masih". Namun, ternyata ia masih menggunakan Terjemahan Baru (1974) yang menggunakan nama "Yesus". Padahal, jika ingin konsisten, ia bisa menggunakan terjemahan Shellabear yang mungkin lebih kontekstual.

Buku elektronik ini dapat Anda baca di:

Nama situs : e-Misi
Alamat URL : http://misi.sabda.org/
Peresensi : S. Heru Winoto

Hello, i'm new to this site,

Hello, i'm new to this site, i've found it when i was searching in , Thanks for your post.

Re: Hello

Hello Patricizt,

Thanks God, you found this site. We hope you are blessed with our posts.

Thanks for your visit.

Komentar